Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hubungan Indonesia-Australia Makin Mesra Lewat Kerja Sama Media

26 Juli 2016   10:01 Diperbarui: 26 Juli 2016   19:29 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Undangan VIP dan pembicara Window on Australia (dokpri)

Hubungan Indonesia dan Australia telah terjalin bertahun-tahun, tapi masih banyak hal-hal dari dua negara ini yang belum diketahui. Terutama, keunggulan dan keunikan yang dimiliki oleh tiap-tiap negara. Untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat dan menarik inilah terjalin relasi antara ABC Australia Plus dan tiga media Indonesia, KOMPAS.com, MNC Group dan Detikcom.

Relasi antar media ini terjalin erat sejak tiga tahun terakhir. Untuk semakin mempererat kerja sama ini maka diadakan Halal Bihalal yang diadakan ABC Australia Plus bekerja sama dengan KOMAS.com, MNC Group, dan Detikcom pada Jumat (22/7) di Mandarin Oriental Hotel, sekaligus merilis program Window on Australia yang akan kembali tayang di RCTI dengan judul program Jelajah Australia.

Kompasianer ikut diundang dalam acara ini bersama dengan berbagai undangan dari media. Wajah-wajah Kompasianer ini sudah saya kenal, sehingga saya langsung mengenali mereka satu-persatu. Ada Giovanni, mba Uli Hape, bang Rahab, Pak Rushan, Andri, Emanuel Pratomo, dan Tamita.

Window on Australia ini merupakan program hasil reportase dari tiga wartawan yang berasal dari MNC Group, KOMPAS.com, dan Detik.com. Mereka adalah Juanita Wiratmaja (MNC Group), Caroline Damanik (KOMPAS.com), dan Ikhwanul Khabibi (Detik.com). Ketiganya melakukan reportase di berbagai kota di Australia selama sebulan (14 Mei-15 Juni). Seminggu terakhir mereka di Australia berada di bulan puasa sehingga mereka bisa meliput aktivitas warga Australia dan warga Indonesia di sana yang melakukan ibadah puasa.

Tiga reporter dari tiga media Indonesia (dokpri)
Tiga reporter dari tiga media Indonesia (dokpri)
Selain diputar dalam bentuk program TV di RCTI (MNC Group), reportase kunjungan ini juga tersaji di KOMPAS.com sejak beberapa minggu silam di topik pilihan Jelajah Australia 2016. Di Detikcom ulasannya tersaji sejak beberapa hari lalu dan menjadi salah satu fokus berita.

Ada beberapa hal-hal menarik yang mereka ulik. Seperti relasi yang kuat antara penduduk pribumi Aborigin dan Makassar. Rupanya ada cerita mesra antara suku Yolngu, Aborigin, dengan para pelaut dari suku Bugis. Dengan kapal pinisinya, suku Bugis mendarat di Australia jelang akhir abad ke-17. Mereka melakukan hubungan dagang dengan suku Yolngu. Suku Bugis menukarkan beras, pakaian, dan tembakau dengan teripang dan mutiara. Suku Bugis itulah yang diduga juga menyebarkan agama Islam di daratan Australia.


Kisah-kisah lainnya yang mereka angkat di antaranya pertanian, peternakan, wisata dan budaya antara dua negara. Juga tak kalah menarik adalah menjalankan ibadah puasa dan tarawih di Australia.

Jelajah Australia di MNC Group (dokpri)
Jelajah Australia di MNC Group (dokpri)
Di acara ini juga hadir para tamu undangan yaitu Ketua DPR Ade Komaruddin, Menkominfo Rudiantara, Wakil Dubes Australia Justin Lee, Managing Director Australia Broadcasting Corporation Michelle Guthrie, Pemred Kompas.com Wisnu Nugroho, Direktur Pemberitaan MNC Group Arya Sinulingga, Pemred detikcom Arifin Asyghad, dan CEO ABC International Lynley Marshall.

Michelle Guthrie menyambut baik tahun ketiga kerja sama antar media Indonesia-Australia ini. Sebagai negara tetangga, ia berharap kedua negara perlu memperkuat pemahaman dan hubungan. Di antaranya bisa dilakukan dengan kolaborasi dan budaya saling menghargai, serta kerja sama yang lebih erat pada masa mendatang.

Harapan Michelle sejalan dengan Wakil Dubes Australia Justin Lee. Ia memberikan sambutan dalam bahasa Indonesianya yang cukup fasih sehingga mendapat sambutan hangat dari para undangan. Ia mendukung kerja sama antara media-media Indonesia dan Australia. Dengan demikian kedua negara bisa berbagi pengalaman dan kemajuan. Pembelajaran juga tidak satu arah. Masyarakat Australia juga bisa belajar dari Indonesia, demikian sebaliknya.

Menkominfo Rudiantara berpendapat Australia dan Indonesia itu dua negara yang saling terkunci dan saling melihat. Indonesia ke Selatan melihat Australia dan Australia ke Utara melihat negara Indonesia sebagai negara tetangga terdekat. Sehingga kedua negara tersebut sebenarnya saling membutuhkan. Bahkan, wisatawan Australia di Bali sangat banyak, seolah sudah menjadi tempat kedua Australia, meskipun Indonesia sebenarnya bukan Bali semata. Untuk itu ia mengucapkan selamat dan salut atas kerja sama media Indonesia dan Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun