Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

The Phoenician Scheme, Dark Comedy Wes Anderson yang Unik

12 Juni 2025   23:43 Diperbarui: 15 Juni 2025   17:18 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Phoenician Scheme. (Universal Pictures)

Wes Anderson populer dengan film-filmnya yang memiliki cerita yang unik dan visual yang menawan. Karya terbarunya, The Phoenician Scheme, sudah bisa disaksikan di bioskop. Tentang apakah film teranyarnya ini? 

Zsa-zsa Korda (Benedicio el Toro), seorang pebisnis yang diduga licin dan licik. Ia mengalami percobaan pembunuhan sekian kalinya. 

Kali ini Wes Anderson menampilkan keluarga unik dengan karakter yang kontras (sumber gambar: Universal Pictures dalam IMDb) 
Kali ini Wes Anderson menampilkan keluarga unik dengan karakter yang kontras (sumber gambar: Universal Pictures dalam IMDb) 

Korda rupanya selamat, meski terluka parah. Padahal, ia sempat masuk alam kematian, tapi rupanya ia masih diberi kesempatan hidup lagi. Berpikir ia mungkin tak selamat lagi ke depannya, ia kemudian memanggil puterinya yang calon biarawati sebagai calon ahli warisnya.

Putrinya, Liesl (Mia Threapleton) sangat jauh berbeda dengan Korda. Ia sosok yang alim. Ia begitu kesal mendengar segala hal buruk tentang bisnis ayahnya. Ia tak tertarik menjadi pewaris kerajaan bisnis keluarganya. Ia datang karena penasaran tentang pembunuh ibunya. Korda berjanji akan memberitahukan dugaan pelakunya bila puterinya mau menandatangani dokumen ahli waris.

Korda memanggil putrinya yang seorang calon biarawati untuk meneruskan bisnisnya (sumber gambar: Universal Pictures dalam IMDb) 
Korda memanggil putrinya yang seorang calon biarawati untuk meneruskan bisnisnya (sumber gambar: Universal Pictures dalam IMDb) 
Namun, musuh Korda masih begitu banyak, termasuk pemerintah di berbagai negara. Mereka melakukan sesuatu agar bisnis Korda bangkrut. Korda yang masih memiliki proyek Phoenicia kemudian membujuk para investornya untuk menyetujui skema investasinya. Ia mengajak Liesl dan tutor biologi sekaligus sekretaris bernama Bjorn (Michael Cera). Namun, ancaman pembunuhan masih terus berdatangan.

Dark Comedy yang Memikat
Wes Anderson kembali berkolaborasi dengan Roman Coppola dalam mengagas cerita ini dengan Wes Anderson sebagai penulis skenario, produser, dan sutradara. Ia juga kembali bekerja sama dengan berbagai aktor dan aktris seperti Tom Hanks, Mathieu Amalric, Jeffrey Wright, Scarlett Johansson, Benedict Cumberbatch, Rupert Friend, Bill Murray, dan Willem Dafoe.

Wes Anderson kembali bekerja sama dengan Roman Copolla mengagas ide cerita film (sumber gambar: Universal Pictures dalam IMDb) 
Wes Anderson kembali bekerja sama dengan Roman Copolla mengagas ide cerita film (sumber gambar: Universal Pictures dalam IMDb) 
Ya, Wes Anderson terkenal sebagai sutradara yang sering mengajak beberapa aktor aktris yang sama berulang kali di filmnya. Yang lumayan sering adalah Bill Murray dan Willem Dafoe yang juga muncul di film ini sebagai para sosok yang mengadili para ruh apakah bakal masuk neraka atau surga.

Apabila kalian sudah sering menyaksikan film-film auteur karya Wes Anderson tentu hafal dengan gaya visual filmnya yang simetri dan menggunakan warna-warna tertentu, sehingga dulu sempat ngetren cara membuat video ala-ala Wes Anderson. Ia dikenal suka menggunakan narasi dan perbabakan, juga tema tentang keluarga disfungsional dan hubungan cinta yang tak biasa.

Wes Anderson dikenal dengan visual simetrisnya yang memberikan pengalaman sinematik yang unik (sumber gambar: Universal Pictures dalam IMDb) 
Wes Anderson dikenal dengan visual simetrisnya yang memberikan pengalaman sinematik yang unik (sumber gambar: Universal Pictures dalam IMDb) 

Dalam The Phoenician Scheme, Wes Anderson masih mengandalkan gayanya tersebut. Alhasil visualnya tetap memanjakan mata, membuat betah menyaksikannya.

Ada beberapa kali transisi antara dunia nyata dan alam kematian di film ini yang dialami sosok Korda. Anderson menggunakan warna natural sebagai penggambaran dunia nyata. Sedangkan pengadilan di alam kematian digambarkannya hitam putih.

Anak-anak Korda memiliki masalah dengan ayahnya (sumber gambar: Universal Pictures dalam AOL) 
Anak-anak Korda memiliki masalah dengan ayahnya (sumber gambar: Universal Pictures dalam AOL) 
Dari segi cerita, kisah keluarga Korda dengan 10 anak dari tiga istri ini menggelitik. Cara ia menyakinkan para investor dan kejadian-kejadian di luar skenario Korda tak terduga dan tak tertebak. Begitu juga cara ia berkomunikasi dengan putrinya, termasuk tidak lazim.

Para tokoh di film ini memang rata-rata komikal, termasuk Bjorn dan para investor. Dialog antara Korda dan putrinya terasa kontradiktif seperti sosok setan yang jail dan cerdik dengan sosok malaikat yang alim dan tegas. Sementar, Bjorn menjadi penengah di antara keduanya.

Penyelesaian cerita juga mengikuti gaya Wes Anderson pada umumnya. Ada twist dan kejutan yang membuat tergelak.

Gambaran pengadilan di alam kematian dengan visual hitam putih (sumber gambar: Universal Pictures dalam Reel Good) 
Gambaran pengadilan di alam kematian dengan visual hitam putih (sumber gambar: Universal Pictures dalam Reel Good) 
Meski ada semacam perhitungan skema bisnis, film ini sebenarnya tidak rumit. Ceritanya selintas juga mirip-mirip dengan film Wes Anderson sebelumnya, seperti The Royal Tenenbaums dan The French Dispatch of the Liberty, Kansas Evening Sun, hanya latar keluarga dan problemanya saja yang berbeda.

Para pemeran di film ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam film. Terutama Benedicio el Toro, Michael Cera, dan Benedict Cumberbatch, yang masing-masing berperan sebagai Korda, Bjorn, dan Nubar. 

Gaya berpakaian Korda yang khas mengingatkan pada salah satu pemimpin di Libya. Namun, rupanya Wes Anderson terinspirasi dari sosok Calouste Gulbenkian, pengusaha minyak di Armenia untuk sosok Korda dalam film.

Michael Cera memberikan pesona tersendiri di sini (sumber gambar: Universal Pictures dalam Entertainment Weekly) 
Michael Cera memberikan pesona tersendiri di sini (sumber gambar: Universal Pictures dalam Entertainment Weekly) 

Meskipun saya sudah sering menyaksikan film-film Wes Anderson, tetapi saya tetap menikmati film ini. Lelucon dan satir ala Wes Anderson memberikan perasaan yang kompleks selama menontonnya.

The Phoenician Scheme merupakan film auteur dengan unsur dark comedy. Gaya visual dan bercerita Wes Anderson masih kental dan tak jauh berbeda dengan film-film sebelumnya, dengan bumbu transisi visual hitam putih yang memberikan pengalaman sinematik yang unik. Skor: 8/10.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun