Wes Anderson populer dengan film-filmnya yang memiliki cerita yang unik dan visual yang menawan. Karya terbarunya, The Phoenician Scheme, sudah bisa disaksikan di bioskop. Tentang apakah film teranyarnya ini?Â
Zsa-zsa Korda (Benedicio el Toro), seorang pebisnis yang diduga licin dan licik. Ia mengalami percobaan pembunuhan sekian kalinya.Â
Korda rupanya selamat, meski terluka parah. Padahal, ia sempat masuk alam kematian, tapi rupanya ia masih diberi kesempatan hidup lagi. Berpikir ia mungkin tak selamat lagi ke depannya, ia kemudian memanggil puterinya yang calon biarawati sebagai calon ahli warisnya.
Putrinya, Liesl (Mia Threapleton) sangat jauh berbeda dengan Korda. Ia sosok yang alim. Ia begitu kesal mendengar segala hal buruk tentang bisnis ayahnya. Ia tak tertarik menjadi pewaris kerajaan bisnis keluarganya. Ia datang karena penasaran tentang pembunuh ibunya. Korda berjanji akan memberitahukan dugaan pelakunya bila puterinya mau menandatangani dokumen ahli waris.
Dark Comedy yang Memikat
Wes Anderson kembali berkolaborasi dengan Roman Coppola dalam mengagas cerita ini dengan Wes Anderson sebagai penulis skenario, produser, dan sutradara. Ia juga kembali bekerja sama dengan berbagai aktor dan aktris seperti Tom Hanks, Mathieu Amalric, Jeffrey Wright, Scarlett Johansson, Benedict Cumberbatch, Rupert Friend, Bill Murray, dan Willem Dafoe.
Apabila kalian sudah sering menyaksikan film-film auteur karya Wes Anderson tentu hafal dengan gaya visual filmnya yang simetri dan menggunakan warna-warna tertentu, sehingga dulu sempat ngetren cara membuat video ala-ala Wes Anderson. Ia dikenal suka menggunakan narasi dan perbabakan, juga tema tentang keluarga disfungsional dan hubungan cinta yang tak biasa.
Dalam The Phoenician Scheme, Wes Anderson masih mengandalkan gayanya tersebut. Alhasil visualnya tetap memanjakan mata, membuat betah menyaksikannya.
Ada beberapa kali transisi antara dunia nyata dan alam kematian di film ini yang dialami sosok Korda. Anderson menggunakan warna natural sebagai penggambaran dunia nyata. Sedangkan pengadilan di alam kematian digambarkannya hitam putih.
Para tokoh di film ini memang rata-rata komikal, termasuk Bjorn dan para investor. Dialog antara Korda dan putrinya terasa kontradiktif seperti sosok setan yang jail dan cerdik dengan sosok malaikat yang alim dan tegas. Sementar, Bjorn menjadi penengah di antara keduanya.
Penyelesaian cerita juga mengikuti gaya Wes Anderson pada umumnya. Ada twist dan kejutan yang membuat tergelak.
Para pemeran di film ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam film. Terutama Benedicio el Toro, Michael Cera, dan Benedict Cumberbatch, yang masing-masing berperan sebagai Korda, Bjorn, dan Nubar.Â
Gaya berpakaian Korda yang khas mengingatkan pada salah satu pemimpin di Libya. Namun, rupanya Wes Anderson terinspirasi dari sosok Calouste Gulbenkian, pengusaha minyak di Armenia untuk sosok Korda dalam film.
Meskipun saya sudah sering menyaksikan film-film Wes Anderson, tetapi saya tetap menikmati film ini. Lelucon dan satir ala Wes Anderson memberikan perasaan yang kompleks selama menontonnya.
The Phoenician Scheme merupakan film auteur dengan unsur dark comedy. Gaya visual dan bercerita Wes Anderson masih kental dan tak jauh berbeda dengan film-film sebelumnya, dengan bumbu transisi visual hitam putih yang memberikan pengalaman sinematik yang unik. Skor: 8/10.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI