Ia menjerit ketakutan seperti hendak tak bernyawa. Rupanya si Sam yang waktu itu masih kecil, dikeroyok oleh beberapa kucing besar. Saat itu hujan dan ia hampir tergelincir pipa. Pasangan menyelamatkannya.
Kekeringan tubuh Sam kecil dengan handuk. Ia nampak memelas. Tubuhnya kurus, tatapan matanya sedih, dan badannya bau. Karena badannya kecil, kupingnya nampak besar.
Si Sam dijauhi oleh kucing-kucing rumah. Entah kenapa badannya masih berbau tak sedap meski sudah dibersihkan. Ia yang ketakutan suka bersembunyi di kolong. Ia baru muncul dan makan jika kucing-kucing lainnya sudah selesai makan.
Namun lambat laun si Sam mulai beradaptasi. Ia mulai mau makan dengan lainnya. Sebagian kucing juga mulai membiarkannya. Hingga kemudian si Sam beranak.
Anaknya sangat banyak. Saat itu si Cindil mengalami baby blues sehingga anak Cindil juga menyusu ke Sam.  Total ada enam anak kucing menyusu kepadanya sehingga aku memberikan nutrisi ekstra. Tak semuanya kemudian tumbuh hingga besar.
Setelah dua kali melahirkan, si Sam kusteril. Aku mengkhawatirkannya karena ia nampak kurus dan murung. Perlahan-lahan setelah steril, badannya mulai menggemuk. Ia juga mulai memperhatikan dirinya.
Si Sam kuberikan kasih sayang melimpah seperti kucing-kucing lainnya yang lebih awal hidup di rumah. Ia kini nampak cantik, bersih, dan sehat. Tubuhnya juga tidak berbau tak sedap seperti dulu.
Ya, kucing jalanan pun bisa tumbuh cantik dan sehat asal diberikan perhatian dan makanan yang cukup. Yuk adopsi kucing jalanan, jangan membelinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI