Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tergoda Kue Keranjang

6 Februari 2025   00:04 Diperbarui: 6 Februari 2025   00:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue keranjang memiliki rasa yang tak begitu manis (dokpri) 

Dodol berwarna kecokelatan itu rupanya masih lembek. Agak sulit untuk dipotong dengan pisau. Rasanya selalu mengingatkanku akan kenangan bersama ayah. Setiap tahun baru China, walaupun kamu tak merayakannya, ayah suka membeli kue keranjang.

Ada yang menyebut kue ini dengan dodol China. Sebenarnya bentuknya mirip dengan jenang yang biasa kami temui di Malang. Hanya, rasanya agak berbeda. Mungkin bahan tepungnya yang berbeda. Atau, komposisi gulanya. Yang pasti aku suka dengan rasanya yang tak begitu manis dan teksturnya yang agak keras.

Aku suka kue keranjang dipotong dan dimakan biasa saja. Tapi karena ayah suka bereksperimen dengan dikukus dan diberi parutan kelapa, aku pun ikut mencicipinya. Rasanya tak buruk, jadi unik.

Ayah juga pernah menggorengnya. Ia goreng kue keranjang dengan baluran telur. Pernah suatu kali ia menggorengnya dengan tepung tipis.

Kue keranjang yang digoreng teksturnya jadi unik. Ada bagian kenyal dan liat di dalamnya (dokpri) 
Kue keranjang yang digoreng teksturnya jadi unik. Ada bagian kenyal dan liat di dalamnya (dokpri) 

Uhm aku jadi chocodot ala Garut jika ingat kue keranjang goreng tepung ini. Bukankah kue keranjang juga berasal dari tepung ya? Lalu digoreng lagi dengan tepung jadi dobel tepung.

Kue keranjang yang teksturnya empuk cocok untuk digoreng dengan tepung. Tekstur kue tepung goreng isi kue keranjang ini jadi unik. Ada bagian yang liat dan kenyal seperti ketika menyantap permen cokelat dengan isian dodol Garut.

Kemarin saat Imlek aku iseng membeli kue keranjang. Kumakan sendirian.

Ada empat bulatan di dalam satu kotak. Teksturnya masih lembek sehingga kemudian sebagian kumakan biasa, lainnya kugoreng.

Sambil menyantap kue keranjang goreng dengan kopi hitam, aku terkenang akan masa kecil bersama ayah. Aku akan duduk diam bersama ayah di meja makan. Kami kemudian mencobai kue keranjang kukus dan kue keranjang goreng. Semakin lebar senyuman, itu berarti kuenya cocok sesuai selera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun