Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Secuil Gambaran Teroris dalam "Sayap-Sayap Patah"

30 Agustus 2022   19:08 Diperbarui: 30 Agustus 2022   19:17 6464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iwa K tampil maksimal sebagai pimpinan teroris bernama Leong (sumber: Maxima Pictures dalam SinergiaNews) 

"Ini jalan saya, ini pilihan saya
Bapak mau apa?" - Leong


Sosok Leong dari kacamata  awam adalah sosok kakek yang nampak sederhana dan biasa-biasa saja. Bagi pengikutnya, ia adalah sosok yang bijak dan penuntun jalan mereka ke surga. Kata-katanya wajib diikuti. Leong ini menjadi salah satu sosok sentral dalam film "Sayap-sayap Patah" yang tayang sejak 18 Agustus di bioskop.

Ulasan berikut mengandung spoiler. Hati-hati bagi yang belum menonton film ini.

Lewat mulut manisnya, Leong, berhasil membujuk para pemuda dan pemudi dengan iming-iming surga. Namun sayangnya jalan yang dipilihnya bukan jalan kebaikan dengan membantu sesama, melainkan menyebarkan teror dan kekerasan.

Ia menebarkan peringatan dan ancaman ke pengikutnya jika mengabaikan perintahnya. Awalnya nampak manis di mulut, tapi kemudian beracun dan tak kenal ampun  bila pengikutnya melawan.

Leong diperankan secara apik oleh Iwa Kusuma alias Iwa K. Ia mampu menunjukkan sisi culas dan juga sisi bijak.

Iwa K sudah beberapa kali tampil di layar lebar (sumber gambar: Maxima Pictures dalam dewimagazine) 
Iwa K sudah beberapa kali tampil di layar lebar (sumber gambar: Maxima Pictures dalam dewimagazine) 


Ini bukan kali pertama Iwa K mencuri perhatian lewat kemampuan aktingnya. Rapper yang beken lewat tembang "Bebas" ini juga pernah tampil eksentrik sebagai peramal di "Kuldesak".

Gambaran Leong ini berbanding terbalik dengan sosok AKP Sadikin. Dalam menginterogasi pelaku, ia menggunakan cara-cara lembut. Seperti memberinya makanan dan minuman, juga menepuk bahunya.

Sikap Sadikin membuat salah satu pengikut Leong yang tertangkap, Rosyid (Aden Bajaj) menangis. Ia kehilangan sosok ayahnya sejak kecil. Mungkin Ia berharap jalan hidupnya akan lebih terarah menjadi pengikut Leong. Namun yang terjadi, malah sebaliknya.

Agustinus Gusti Nugroho yang lebih dikenal sebagai penyanyi bernama Nugie, juga piawai memainkan perannya sebagai AKP Sadikin. Setiap ia hadir menginterogasi tahanan, penonton tertawa. Apalagi ketika ia mulai menawarkan makanan buat mereka.

Nugie juga mencuri perhatian sebagai AKP Sadikin (sumber gambar: Maxima Pictures dalam Kincir) 
Nugie juga mencuri perhatian sebagai AKP Sadikin (sumber gambar: Maxima Pictures dalam Kincir) 


Pimpinan dan pengikut teroris ini ada di sekitar kita. Mereka yang telah tercuci otak, tak sadar jika dijadikan bom hidup untuk misi pemimpinnya. Mereka mendambakan surga, tapi sayangnya malah berlaku sebaliknya, berbuat kejam ke sesama manusia.

Dalam film "Sayap-sayap Patah", Rudi Soedjarwo ("Ada Apa dengan Cinta?", "Mengejar Matahari", "Mendadak Dangdut"), mencoba menggambarkan bagaimana pemimpin teroris menebarkan rayuan untuk menjaring pengikut dan bagaimana kejamnya mereka dalam mencapai tujuannya.

Terinspirasi oleh peristiwa serbuan teroris di Mapolrestabes di Surabaya dan penyanderaan di Mako Brimob, film ini lebih menitikberatkan ke sisi humanis kehidupan rumah tangga anggota Densus 88 daripada sisi penanggulangan aksi teroris.

Kurangnya adegan aksi dan kurang detailnya adegan di Mako Brimob ini sebenarnya agak disayangkan. Dari awal penonton kurang diberikan gambaran bagaimana kompleks Mako Brimob tersebut. Seluas apakah Mako Brimob dan bagaimana caranya tahanan tersebut ada yang bisa kabur. Tidak terlihat juga bagaimana respon masyarakat yang ada di sekitar lokasi ketika peristiwa itu terjadi.

Aksinya sedikit, lebih banyak drama (sumber gambar: Maxima Pictures dalam MontaseFilms) 
Aksinya sedikit, lebih banyak drama (sumber gambar: Maxima Pictures dalam MontaseFilms) 


Oleh karena perjalanan pulang pergi ke kantor selalu lewat daerah sekitar itu, maka aku juga sempat merasai situasi dan suasana mencekam ketika peristiwa itu terjadi. Juga saat itu ada tanya tanya kenapa peristiwa penyanderaan tersebut berlangsung cukup lama.

Di film, penyanderaan nampaknya tidak berlangsung lama. Mungkin karena ada kata 'inspirasi' maka ceritanya tidak sedetail  seperti yang terjadi di peristiwa sebenarnya.

Sisi minus dari film ini aksinya yang kurang banyak dan banyak bagian yang kurang detail dari peristiwa Mako Brimob tersebut. Namun sisi plus film ini juga banyak.

Yang pertama tentunya interaksi yang hangat antara Nicholas Saputra dan Ariel Tatum sebagai Aji dan Nani. Di sini Aji adalah salah satu pemimpin yang biasa bertugas menyelidiki dan menangkap teroris.

Dalam film ini terlihat bagaimana Nani yang sering cemas apabila suaminya susah dihubungi. Kecemasannya tersebut berpengaruh ke kondisi kehamilannya.

Dialog dan interaksi antara Aji dan Nani ini bisa membuat penonton senyum-senyum. Nani suka mengidam ote-ote, semacam bakwan yang isiannya bisa berupa jamur, ayam, udang, dan daging sapi.

Interaksi yang hangat antara Nani dan Aji (sumber gambar: Maxima Pictures dalam Pikiran Rakyat) 
Interaksi yang hangat antara Nani dan Aji (sumber gambar: Maxima Pictures dalam Pikiran Rakyat) 


Kehidupan mereka seperti pasangan muda lainnya yang baru meniti karier. Rumah kontrakan sederhana, makanan yang dibuat Nani juga masakan khas rumahan. Tidak nampak mewah.

Hubungan Aji dan rekan-rekannya juga memberi bumbu dalam film. Bagaimana Aji sangat dekat kepada anak buahnya, juga kepada rekannya dari Jakarta.

Omong-omong ada dua pemeran Rangga dalam film ini. Rangga versi layar lebar yang diperankan Nicholas dan Rangga versi serial yang dimainkan Revaldo.

Ada dua pemeran Rangga di sebelah kiri dalam Sayap-sayap Patah (sumber: Maxima Pictures dalam ladiestory.id) 
Ada dua pemeran Rangga di sebelah kiri dalam Sayap-sayap Patah (sumber: Maxima Pictures dalam ladiestory.id) 


Film "Sayap-sayap Patah" telah menembus angka 1 juta penonton. Film ini jumlah pertunjukan dan layarnya masih banyak sehingga potensi menggaet penonton masih cukup besar ke depannya.

Skor: 7.5/10

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun