Tantangan tersendiri dari segi kostum. Â Apakah gambarannya seperti dalam kisah "Arok Dedes" karya Pramoedya Ananta Toer di mana perempuan masa itu lazim mengenakan kain hingga sebatas pinggang? Jika ya tentu akan jadi kontroversi apabila mengikuti sejarah aslinya, dan perlu dilakukan modifikasi dengan saran dari para ahli sejarah.
Andaikata ada produser dan sutradara yang berani memfilmkan kisah roman ini tentu akan luar biasa. Inilah cerita roman epik asli nusantara yang sebenarnya tak kalah dengan kisah Rama dan Shinta.Â
Tak masalah bila film ini dibuat jadi kisah animasi, bukan layar lebar. Asalkan ruh pesan dan ceritanya tak begitu berbeda dengan versi nyatanya. Cerita ini kaya akan pesan keberanian, kejujuran, dan juga kesetiaan. Ia juga memuat unsur kesetaraan antara perempuan dan pria.
Apabila kisah ini sukses difilmkan maka kisah-kisah masa kerajaan menyusul difilmkan, kisah Ken Arok, Calonarang, Balaputradewa, dan Gajahmada juga kisah-kisah kerajaan lainnya seperti Kerajaan Kutai, Ternate, Larantuka dan lainnya. Hemmm sejarah Indonesia kaya ya dan menarik.