Film serial animasi "Adit Sopo Jarwo" yang rilis sejak tahun 2014 banyak dipuji. Gambar animasinya detail, halus, dan memiliki ciri khas, meski desain karakternya agak klise dan ceritanya condong ke hitam putih. Lantas bagaimana dengan "Adit Sopo Jarwo The Movie"? Apakah animasi berdurasi panjang ini berhasil memikat penonton, terutama fans serialnya?
Film "Adit Sopo Jarwo The Movie" ini tayang di Disney Plus Hotstar sejak 30 April silam. Film ini merupakan prekuel, menceritakan pertemuan kali pertama antara Adit dengan Sopo dan Jarwo. Adiknya sendiri pun belum lahir.
Diceritakan dalam film ini Adit dan kedua orang tuanya akan berlibur ke Yogyakarta. Ibunya sedang hamil tua. Usia kandungannya sudah tujuh bulan.
Ketika naik kereta, ibunya mengeluh perutnya tidak enak. Ia meminta ayahnya mengambilkan biskuit. Tapi rupanya ayahnya lupa menaruh biskuitnya. Adit pun kemudian berinisiatif membelinya di kios stasiun. Kebetulan kereta berhenti agak lama di Stasiun Cirebon.
Sayangnya Adit harus menunggu lama uang kembalian. Ayahnya juga tidak sadar Adit masih belum kembali ke kereta, ia mengira Adit berada di toilet, ketika istrinya memintanya mencarinya. Naas, Adit pun ketinggalan kereta.
Ketika Adit duduk lemas, Sopo, porter stasiun menghampirinya. Ia kasihan kepada Adit. Namun ia salah mengartikan maksud Adit, malah membawanya ke tempat makan gudeg Yogya. Lalu keduanya bertemu bang Jarwo yang diturunkan dari kereta karena kedapatan naik kereta tanpa tiket.
Bang Jarwo melihat Adit sebagai mangsa untuk mendapatkan uang dengan mudah. Paham dengan gelagat bang Jarwo, Adit lalu menjanjikan hadiah uang bila bang Jarwo bersedia mengantarkannya ke Yogya. Sopo yang belum pernah ke Yogya pun kemudian ikut serta. Ketiganya kemudian bertualang, Â menjumpai berbagai peristiwa yang mendebarkan. Sebuah petualangan yang berkesan bagi Adit dan kedua rekan anyarnya.
Sebuah Sisi Lain dari Bang Jarwo dan Sopo
Bagian ini ada spoiler-nya, namun kuusahakan tidak begitu banyak.
Dalam film serial animasinya, karakter-karakter dalam "Adit Sopo Jarwo" ditampilkan agak hitam putih. Sosok Adit, keluarganya, dan beberapa tetangganya digambarkan sebagai sosok yang baik dan ideal. Sementara Sopo dan Jarwo sebagai duo yang suka berbuat keonaran di kampung mereka. Meski kemudian karakter Jarwo mulai berkembang lebih baik, keduanya tetap banyak menemui kesialan dan membuat kekacauan.
Lewat film panjang ini yang merupakan prekuel, penonton mendapatkan gambaran sisi lain dari Sopo dan bang Jarwo yang mungkin belum diketahui penonton.
Rupanya Sopo adalah porter di stasiun atau petugas yang membantu mengangkat barang milik penumpang. Ia memang agak lamban berpikir, namun ia sosok yang polos dan baik hati. Kampungnya berada di Brebes. Di sana masih ada ibunya, sedangkan ayahnya sudah meninggal.
Sedangkan bang Jarwo karakter masa lalunya tak banyak terungkap. Ia mengaku berasal dari Semarang. Nampaknya ia telah kerap naik kereta tanpa membayar tiket.
Meskipun kadang-kadang ia nampak licik dan manipulatif, namun dalam film kartun ini ia digambarkan masih banyak menyimpan sisi kebaikan. Gitu-gitu ia masib peduli terhadap nasib dua teman perjalanannya.
Ya, hal yang menarik di film ini utamanya adalah sosok Sopo dan Jarwo ini. Interaksi mereka bersama Adit lah yang menghidupkan cerita. Ada saja hal-hal yang terjadi bersama mereka selama melalui perjalanan ke Yogya.
Dari segi cerita, film animasi ini mengingatkan akan film road movie seperti "3 Hari untuk Selamanya" dan "Kulari ke Pantai". Proses perjalanannya itulah yang menarik dan menyenangkan, meski kalau dirasa-rasa ceritanya agak berlebihan dan penutupnya agak serba kebetulan.
Dalam film animasi ini penonton diajak berkeliling Jawa, dari Stasiun Cirebon, Brebes dengan tambak garam, Pemalang dengan jalan yang berkelok-kelok, lalu kawasan Dieng dengan Kawah Sikidangnya. Petualangan ke beberapa daerah ini menarik, bisa membuat anak-anak sebagai penonton lebih kenal dengan daerah-daerah di Jawa.
Untuk desain karakternya, entah kenapa karakter ayah Adit di sini digambarkan kurang baik. Ia nampak mengesalkan, ceroboh dan tidak bertanggung jawab. Meski alasannya sedang bingung karena baru di-PHK, tapi sepertinya kurang layak seorang ayah berlaku seperti itu, termasuk bersikap kasar ke penolong anaknya.Â
Dialog-dialog dalam film ini juga terasa kurang bernas. Terutama dialog yang berkaitan dengan ayah Adit.
Terlepas dari kekurangan tersebut, gambar-gambar dari film animasi ini bagus. Warnanya cerah dan coretannya detail. Pergerakan tiap frame-nya juga terasa halus.
Dari cerita, film ini aman ditonton oleh anak-anak. Film produksi MD Pictures dan MD Animation ini dibesut oleh Eki N.F. dan Hanung Bramantyo. Para pengisi suaranya di antaranya adalah Muzzaki Ramdhan, Ery Makmur, Musripah, Surawijaya, Dharmawan Susanto dan Hanung Bramantyo. Film ini tayang sejak 30 April di Disney Plus Hotstar.
Skor: 7.5/10
