Dulu ketika bekerja di bidang humas, aku kerap mendapatkan rujukan berita yang memuat perusahaan tempat aku bekerja, di situ aku kemudian memilah-milah berita, terutama berita yang bersifat negatif dan perlu ditindaklanjuti dengan perbaikan layanan.
Sebenarnya juga ada layanan berbayar berupa layanan analisis sentimen. Sayangnya pada saat itu perusahaan masih merasa kurang perlu.
Pada saat ini analisis sentimen banyak diperlukan perusahaan dan kini lingkupnya makin luas, bukan hanya media mainstream. Analisis sentimen ini juga bisa dari Kompasiana dan media sosial.
Nah, Kompasiana bisa menawarkan analisis sentimen ini ke lembaga publik atau swasta karena Kompasiana juga membagikan tulisan melalui twitter dan sering mendapatkan tanggapan dari pengguna medsos.
Saran-saran untuk peningkatan kinerja lembaga juga sering ditulis Kompasianer. Kompasiana bisa mempromosikan ke lembaga-lembaga tersebut untuk sering-sering membaca Kompasiana karena di sana banyak ditemukan ide yang segar.
2. Menjadi dokumentasi perjalanan lembaga atau riwayat sosok
Dari tulisan-tulisan di Kompasiana, sebuah lembaga publik, swasta atau juga public figure bisa melihat perjalanan mereka. Tentang transportasi, misalnya.
Tulisan lampau menuliskan tentang bagaimana KRL masa lalu yang kurang manusiawi, kemudian sekarang menjadi mode transportasi yang diminati. Kemudian juga ada tulisan tentang MRT, kereta bandara, dan perkembangan infrastruktur terkini.
Jika tulisan-tulisan dengan tema transportasi ini dikumpulkan dan dirangkai maka kemudian muncul rangkaian opini dan fakta tentang transportasi dulu dan kini.
3. Membantu pemerintah untuk mengenalkan sebuah produk atau program lewat tulisan
Ada kalanya sebuah produk atau program pemerintah ramai dibicarakan dan ada juga yang kurang peminat karena ketidaktahuan masyarakat. Tentang posyandu lansia, misalnya. Atau tentang cara mendaftar bantuan latihan kerja cuma-cuma, misalnya.
Saat ini Kompasiana telah melakukannya dengan BPJS Kesehatan, Kemenhub, dan sebagainya. Ke depan Kompasiana bisa lebih sering untuk mengajak lembaga-lembaga pemerintah yang programnya ingin lebih banyak dikenal masyarakat luas dengan menggandeng kompasianer. Tulisan tentang program pemerintah ini bisa menjadi rubrik tersendiri.
4. Menjadi rujukan film
Rubrik hiburan terutama film cukup banyak tulisannya. Pembacanya juga cukup banyak. Dulu sebagian anggota KOMiK, komunitas film di Kompasiana berharap, tulisan-tulisan tentang film baik berupa ulasan film maupun opini berkaitan dengan perfilman bisa menjadi salah satu rujukan dan barometer tersendiri.