Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Antologi Rasa", Cinta Idealis Vs Cinta Realistis

17 Februari 2019   12:59 Diperbarui: 17 Februari 2019   13:16 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keempat karib yang memiliki masalah cinta (dok. Beritasatu.com)

Yang kusuka adalah bagian penutupnya. Dalam novel bagian penutup dibiarkan mengambang. Tapi dalam film, diberikan penutup yang bisa jadi akan menjadi kejutan bagi pembaca novel ini meskipun sebenarnya akhir kisah Keara bisa ditebak jika sudah menyimak "Critical Eleven". 

Ending-nya manis dan saya setuju dengan Raja Lubis, pengamat film, bagian pembuka dan penutup inilah yang paling menarik dalam film "Antologi Rasa" meski masih ada kesan ending-nya agak dipaksakan biar ada solusi. 

Poster Antologi Rasa (dok. IMDb/Soraya Intercine Films)
Poster Antologi Rasa (dok. IMDb/Soraya Intercine Films)
Dari sisi dialog awalnya ada kekuatiran. Pasnya penulis naskah adalah orang yang sama dengan penulis di "Supernova". Tapi rupanya Donny Dhirgantoro sudah belajar dari kasus tersebut sehingga tak serta-merta dialog dalam novel diboyong ke film. Donny juga bekerja sama dengan Ferry Lesmana dan Ika Natassa. 

Namun, memang masih ada monolog yang kepanjangan yang sebenarnya sudah tersampaikan lewat gambar. Monolog yang panjang ini agak membuat lelah mendengarnya. 

Nah, yang paling unggul dari film "Antologi Rasa" mengoptimalkan ciri khas Rizal dan Soraya Films, yakni gambarnya yang mewah dan indah. Adegan di Bali dan Singapura nampak panoramik. Rizal juga piawai membidik Keara sehingga emosi Keara saat sedih dan kecewa cukup terlihat. 

Sisi Minus 
Ada beberapa hal yang membatasi film ini sehingga tak kuberi skor tujuh hingga delapan. Berikut sisi kekurangan Antologi Rasa. Pemilihan Carissa Perusset sebagai Keara secara fisik menurutku sangat pas. Keara digambarkan sangat cantik dan Carrisa juga begitu jelita. 

Namun karena aku sudah membaca novelnya, Keara di sini seperti gadis biasa. Gadis muda yang naif dalam cinta. Padahal dalam novel, Keara suka sangat berpengalaman dalam cinta. Ia party girl, gadis hedon yang gemar pesta, mabuk, dan belanja. Ia juga intimidatif. Ia sebenarnya adalah Harris dalam wujud wanita, sehingga keduanya sebenarnya seperti cermin. 

Sebagai pendatang baru Carissa cukup lumayan dalam berakting ketika sendirian. Ia pandai menangis. Tapi ia tidak nampak penghobi fotografi ataupun pecinta berat John Mayer. Ia hanya berpura-pura suka motret dan suka John Mayer. 

Keara hanya seperti gadis biasa bukan party girl (dok. Idbookmyshow.com)
Keara hanya seperti gadis biasa bukan party girl (dok. Idbookmyshow.com)
Penunjukkan Refal Hady sebagai Ruli sebenarnya merugikan. Pasalnya penonton "Critical Eleven" sudah menganggap Refal sebagai Harris karena di sana ia berperan sebagai Harris. Pertukaran peran Refal sebagai Ruli bagi penonton yang sudah menonton "Critical Eleven" sepertiku terasa membingungkan. Beberapa kali aku menyakinkan diri bahwa Refal di sini adalah Ruli bukan Harris. 

Refal sebagai Harris di "Critical Eleven" dan sebagai Ruli di "Antologi Rasa" sebenarnya nyaris tak ada bedanya. Kecuali disebutkan oleh Keara bahwa Ruli itu alim dan rajin beribadah. 

Herjunot Ali sebagai Harris sebenarnya cocok-cocok saja. Namun di beberapa bagian ia nampak sangat berusaha keras untuk tampil tengil dan playboy. Dari segi penampilan malah Herjunot sebenarnya lebih pas sebagai Ruli daripada Harris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun