Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Wind Rises:Kisah Insinyur Pesawat Tempur

26 Januari 2016   07:33 Diperbarui: 26 Januari 2016   07:33 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Poster Anime The Wind Rises"][/caption]

Siapa nyana kisah hidup seorang insinyur pesawat tempur era perang dunia dapat dibuat sebuah anime yang menarik. Rupanya merancang sebuah pesawat sangatlah rumit dan perlu imajinasi serta daya seni. Yuk simak kisah Jiro Horikoshi seorang legenda dalam menciptakan pesawat tempur Jepang dalam The Wind Rises.

Jiro sejak kecil tertarik dengan pesawat. Oleh karena tubuhnya yang lemah dan daya penglihatannya yang kurang baik maka ia pindahkan impiannya sebagai pencipta pesawat apalagi setelah membaca buku tentang insinyur pesawat termasyhur saat itu, Giovanni Battista Caproni. Ia pun belajar sebagai aeronautika.

Setelah lulus ia ditarik industri pesawat Mitsubishi. Ia diminta merancang pesawat tempur bagi pasukan Jepang era perang dunia kedua. Rancangan pertamanya The Falcon gagal dan iapun dikirim ke Jerman untuk mempelajari teknologi pesawat Jerman. Rancangan pesawat berikutnya, Mitsubishi 1MF10 lagi-lagi gagal sehingga ia kecewa dan tertekan. Ia pun pergi berlibur dan bertemu gadis pemilik penginapan bernama Naoko.

Kisah berlanjut ke kegigihan Jiro dalam merancang pesawat yang cocok untuk bertempur. Di satu sisi gadis idamannya ternyata mengidap penyakit yang berat.

Film anime biopic ini menarik karena jarang-jarang kisah seorang insinyur pesawat dibuatkan versi animenya. Saya jadi ingat film Habibie-Ainun dimana Habibie adalah insinyur yang membangkitkan industri pesawat di Indonesia. Namun di film tersebut lebih dikupas tentang kehidupan asmaranya bersama sang istri dibandingkan perjuangannya membangun industri pesawat. Tapi entah prequel-nya yang bakal tayang tahun ini apakah bakal seperti The Wind Rises dengan latar belakang ilmu rancang pesawatnya yang kuat?

Film ini beralur agak lambat dan durasinya lumayan lama yakni dua jam-an. Kisah dalam film ini porsinya lebih banyak tentang urusan desain kerangka pesawat, kesulitannya dan proses uji cobanya dimana membuat penonton juga deg-degan karena menyangkut nyawa si pilot uji. Sedangkan urusan asmaranya hanya sedikit meskipun memberikan warna pada film. Yang membuat saya salut dalam film ini dikisahkan Jepang pada akhir tahun 1930-an masih  ketinggalan dalam hal teknologi, namun dengan kegigihan mampu mengejar ketinggalan tersebut.

Mengapa Jiro Horikoshi layak dibuatkan sebuah film? Saya bertanya-tanya seraya menonton filmnya. Setelah saya membaca sejarah pesawat tempur di Jepang dan kejayaan pasukan udara Jepang selama perang Pasific, saya baru paham alasan Jiro sangat dihormati oleh pasukan udara Jepang dan menjadi sebuah legenda di industri pesawat negeri sakura ini.

[caption caption="Mitsubishi Zero"]

[/caption]

Rupanya pesawat tempur rancangan Jiro menjadi monster udara pada era perang dunia kedua. Ia menjadi momok yang ditakuti selama perang karena kemampuannya bermanuver dengan bobotnya yang ringan. Mitsubishi A6M Zero mampu terbang dengan kecepatan lebih dari 310mil/jam. Ia berhasil mengalahkan 99 pesawat tempur Tiongkok dengan korban dua Zero dan kemudian menduduki Jawa dengan mengerahkan 18 Zero.

Meski pesawat tempurnya laris hingga diproduksi sekitar 10 ribu, dalam anime ini digambarkan keresahan Jiro karena pesawat buatannya ditujukan untuk perang yang merengut banyak nyawa baik di pihak lawan maupun di pihak Jepang sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun