Kemajuan dan Kemunduran Islam: Tempo Dulu dan Sekarang

Kemajuan Islam pada Masa Khulafaurrasyidin

Berikut adalah kemajuan islam yang diperoleh pada zaman Khulafaurrasyidin diantaranya :

Khalifah Usman berhasil melakukan pembukuan Al-Qur'an yang digunakan untuk   pegangan umat Islam, setelah itu dibagikan ke beberapa daerah Islam yang bertujuan  untuk menghindari terjadinya perbedaan atau pemahaman dalam membaca Alquran.

Ilmu pengetahuan pada zaman Khulafaurrasyidin terbagi menjadi dua, pertama 'Ulum an-naqliyah, bersumber dari Alquran atau dalil `ah, Naql dan `Ulm al-`Aqliyah( `ulum al-`ajam). 

Pada priode Khulafaurrasyidin ilmu naqliyah masih mendominasi. Setalah itu Lahir lah ilmu Qira'at yang berkaitan erat dengan membaca Al-Qur'an. Dan setelah itu, muncullah ilmu tafsir yang bertujuan untuk memahami lebih dalam ayat Alquran. 

Pada masa itu Ilmu Hadis belum terelalu dikenal oleh semua kalangan, tetapi sudah berkembang di kalangan umat islam. Ali bin Abi Thalib lalu menyusun ilmu nahwu dan ilmu nahwu berkembang baik di daerah Basrah dan Kuffah. 

Setalah berhasil menyusun ilmu nahwu Ali bin Abi Thalib di anugrahi sebagai pembina ilmu nahwu oleh masyarakat Basrah dan Kuffah. Pada zaman ini penulisan Alquran menggunakan tulisan Kufi, lalu surat menyurat menggunakn tulisan naskhi. 

Pada umumnya ahli fiqh adalah orang yang memahami dan bisa mendalami pengertian Alquran dan hadist sebagai sumbernya sebab pada zaman itu perkembangan ilmu fiqh sangat bagus dan terbilang pesat.

Pada masa ini berkembang juga ilmu sastra, para pengamat ilmu sastra membagi menjadi dua pendapat, pertama Sastra mengalami stagnasi karena mempunyai perhatian yang lebih pada Alquran, sehingga membuat syair kurang berkembang dengan baik. Kedua Alquran sebagai pedoman atau sumber inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam berdakwah sangatlah diperlukan bahasa yang indah dan mudah dimengerti.

Pada masa ini juga berkembang ilmu arsitektur ditandai dengan tumbuhnya atau adanya pembangunan beberapa masjid, diantanya adalah :

Masjid al-Haram. Masjid ini dikelilingi oleh tembok setinggi 1,5 meter, yang membangun mesjid ini adalah Nabi Ibrahim dan pada zaman khalifah Umar mesjid ini diperluas dan diperbesar.