Mohon tunggu...
Dewi YulianaMarantika
Dewi YulianaMarantika Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Sepanjang hayat

Berbagi dan Berinovasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kepala Sekolah SD & SMP Sekabupaten Bogor Nobar Film "Tegar"

4 Januari 2024   19:50 Diperbarui: 4 Januari 2024   20:00 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Dinas Pendidikan, Pejabat Struktural, Ketua KKKS, Kepala Sekolah SD dan SMP Negeri maupun Swasta Kabupaten Bogor diajak menonton film Tegar di Bioskop CGV Vivo Sentul, Kamis, (04/01/2023)

Dalam kegiatan nobar ini, para kepala sekolah diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang PPK. Mereka berbagi pengalaman dan praktik baik dalam menerapkan PPK di sekolahnya masing-masing.

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia. Peraturan ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 6 September 2017 dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Tujuan PPK adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. PPK dilaksanakan secara terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, dan dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan satuan pendidikan.

Maka dari itu Dinas pendidikan memiliki beberapa tujuan dalam mengajak kepala sekolah nonton film Tegar di bioskop, antara lain meningkatkan pemahaman kepala sekolah tentang pendidikan inklusif, mendorong kepala sekolah untuk menerapkan pendidikan karakter di sekolah dan meningkatkan kerja sama antara dinas pendidikan dan sekolah. 

Film Tegar, yang dibintangi oleh Muhammad Aldifi Tegar Rajasa, berkisah tentang kehidupan seorang anak bernama Satria Tegar Kayana berusia 10 tahun. Tegar menghadapi tantangan disabilitas fisik, lahir tanpa tangan dan hanya memiliki satu kaki yang berfungsi dengan baik. Meski begitu, ia memiliki semangat pantang menyerah dan mimpi besar untuk bersekolah.

Film ini dibuka dengan kehidupan Tegar yang tinggal bersama ibu dan kakeknya. Ibunya sibuk bekerja, sementara kakeknya menjadi sosok terdekat Tegar. Meskipun kekurangan kasih sayang dari orang tuanya, Tegar tidak patah semangat. Ia bermimpi untuk bisa bersekolah layaknya anak-anak lainnya dan mengejar cita-citanya.

Perjuangan Tegar untuk bersekolah tidaklah mudah. Ada keterbatasan fisik, pandangan pesimis di lingkungannya, termasuk sang ibu yang ragu dengan sistem pendidikan formal. Namun, Tegar tak menyerah. Ia terus belajar secara mandiri, memanfaatkan lingkungan sekitarnya untuk berlatih, dan bersahabat dengan anak-anak seusia yang menerima keadaannya.

Di tengah keterbatasannya, Tegar beruntung memiliki sosok sahabat bernama Imam. Imam menerima Tegar apa adanya dan menjadi teman bermain yang setia. Bersama Imam, Tegar menjelajahi dunia baru, membuka wawasan, dan mendapatkan dukungan untuk memperjuangkan mimpinya.

Film Tegar tak hanya berkisah tentang Tegar, tetapi juga menyoroti tema-tema penting seperti inklusivitas, pendidikan disabilitas, dan pentingnya dukungan serta penerimaan masyarakat. Film ini mengajak penonton untuk melihat dunia dari perspektif Tegar, memahami tantangannya, dan terinspirasi oleh semangat serta tegarnya dalam menghadapi keterbatasan.

Akhir cerita film Tegar memberikan harapan dan optimisme. Perjuangan Tegar berbuah manis, ia akhirnya berhasil mendapatkan kesempatan untuk bersekolah. Film ini ditutup dengan pesan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi, dan setiap orang berhak mendapat pendidikan yang layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun