Mohon tunggu...
Tungga Dewi
Tungga Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA N 1 Karangdowo

Saya adalah Guru di SMA N 1 Karangdowo Klaten . Hobi saya selain menjadi pendidik adalah travelling dan memasak serta menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koneksi Antar Materi Modul 1.2 - Nilai dan Peran Guru Penggerak

14 November 2022   13:30 Diperbarui: 14 November 2022   13:35 6620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.2-NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

 OLEH:

Marheni Tungga Dewi, S.Si Calon Guru Penggerak angkatan 7 dari SMA N 1 Karangdowo Kabupaten Klaten Provinsi jawa Tengah

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

CGP mampu menghasilkan kesimpulan berdasarkan materi modul 1.2. Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya  dan saya menggunakan model refleksi 4P sebagai berikut:                                                                                                              

1. PERISTIWA

Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah tentang Filosofi Ki Hajar Dewantara tentang Trilogi Pendidikan yaiti Ing ngarso Sung Tulodho , Ing Madyo mangun karso dan Tut wuri Handayani . dan saya tertarik juga dengan definisi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, yaitu : Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Setiap anak mempunyai kodrat alam dan kodrat zaman. Hal itulah yang paling menarik bagi saya. Selain yang lain yang tidak kalah pentingnya pemikiran Ki Hadjar Dewatara tentang Pendidikan ini. Filosofi ini sangat terkait dengan kegiatan saya sebagai guru matematika, yang harus bisa memandang setiap anak mempunyai kodrat alam yang berbeda sehingga menimbulkan perilaku, sifat, sikap dan motivasi yang berbeda berdasarkan lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat di mana murid berada. Sehingga saya harus bisa memilah informasi yang masuk terkait dengan kondisi murid dan membedakan perlakuan yang harus diberikan, sehingga murid tersebut bisa lebih baik. Tuntunan sebaik apapun, jika tidak didukung oleh kodrat alam yang baik, maka murid akan sulit utuk mengubah perilakunya, atau hanya sedikit berubah.Selain itu terkait dengan kodrat alam, maka murid-murid pasti mempunyai potensi yang pantas ditampilkan/dikeluarkan. Oleh karena itu saya harus menciptakan ide atau gagasan untuk menyenangkan anak selama pembelajaran dan harus bisa menumbuhkan karakter yang baik untuk anak-anak didik saya. 

Kemudian ketika mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan guru penggerak, di sini saya menemukan pencerahan lagi. Masih di ranah sebagai guru matematika, bahwa nilai dan peran guru penggerak salah satunya adalah berpihak pada anak. Sehingga ketika saya melakukan pembelajaran maka saya berusaha untuk menampilkan perubahan dengan media pembelajaran yang menarik yang berupa video pembelajaran dan pembelajran bisa dilakukan didalam maupun diluar kelas yang membuat anak nyaman. Disini anak harus diskusi menemukan informasi kemudian mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan pendapat mereka masing-masing.

Keterkaitan antara modul 1.1 dan 1.2, yang saya fahami adalah harus berfokus pada murid dan berusaha menggali potensi-potensi murid yang masih terpendam seperti teori gunung es. Dalam bergerak sebagai guru penggerak maka harus memahami filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, seperti tujuan pendidikan (memerdekakan manusia, menjadikan manusia selamat dan Bahagia), filosofi tri rahayu (Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bongso,Hamemayu Hayuning Bawono), filosofi Trikon (Kontinu, konvergensi, konsentris) , Filosofi Triloka (Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri handayani), serta filosofi tringa (Ngerti, Ngeroso, Ngelakoni).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun