Mohon tunggu...
DEWI ANGGRAINI
DEWI ANGGRAINI Mohon Tunggu... Operator - PGSD A8

Menjadi diri sendiri yang selalu memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep BK di SD

6 Desember 2020   00:20 Diperbarui: 6 Desember 2020   00:20 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KONSEP DASAR BK DI SD DAN LAYANAN BK DI SD

Pendahuluan

Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu salah satunya didukung oleh pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sekolah merupakan suatu sistim yang komponen-komponen di dalamnya terintegrasi dengan baik. Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi komponen sekolah yang lain. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Secara formal kedudukan BK dalam sistem pendidikan di Indonesia ada di dalam undang-undang No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional beserta perangkat peraturan pemerintahannya, sedangkan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan dasar di mana sekolah dasar ada di dalamnya dibicarakan secara khusus dalam PP No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X pada pasal 25 ayat I. Pentingnya BK disekolah dasar ini pun didasari atas banyaknya kasus kenakalan dan kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak sekolah dasar serta permasalahan-permasalahan yang menimpa mereka mengakibatkan terhambatnya perkembangan mereka, baik dalam akademis, pribadi maupun hubungan sosial. Guru sekolah dasar memegang peranan dan memikul tanggung jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan sosial dan pribadi anak. Tanggung jawab ini semakin menumbuhkan kebutuhan adanya bimbingan yang terorganisir di sekolah dasar. (Telaumbanua : 49)

Pembahasan

Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Bimbingan  merupakan  bantuan  kepada  individu  dalam menghadapi    persoalan-persoalan    yang    dapat    timbul    dalam hidupnya.  Bantuan  semacam  itu  sangat  tepat  jika  diberikan  di sekolah,  supaya  setiap  siswa  lebih  berkembang  ke  arah  yang semaksimal mungkin. Di  Sekolah Dasar,  kegiatan  Bimbingan  Konseling  tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan   SMP   dan   SMA.   Guru   kelas   harus   menjalankan tugasnya  secara  menyeluruh,  baik  tugas  menyampaikan  semua materi pelajaran (kecuali Agama dan Penjas kes) dan memberikan layanan    bimbingan    konseling    kepada    semua    siswa    tanpa terkecuali. Dalam  konteks  pemberian  layanan  bimbingan  konseling, Prayitno   (1997:35-36)   mengatakan   bahwa   pemberian   layanan bimbingan    konseling    meliputi    layanan    orientasi,    informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Guru  Sekolah  Dasar  harus  melaksanakan  ketujuh  layanan bimbingan   konseling   tersebut   agar   setiap   permasalahan   yang dihadapi  siswa  dapat diantisipasi  sedini  mungkin  sehingga  tidak mengganggu  jalannya  proses  pembelajaran.  Dengan  demikian siswa   dapat   mencapai   prestasi   belajar   secara   optimal   tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti. Realitas    di    lapangan,    khususnya    di    Sekolah    Dasar menunjukkan   bahwa   peran   guru   kelas   dalam   pelaksanaan bimbingan   konseling   belum   dapat   dilakukan   secara   optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban  sehingga  tugas  memberikan  layanan  bimbingan  konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa. Jika  ditinjau  secara  mendalam,  setidaknya  ada  tiga  hal utama  yang  melatarbelakangi  perlunya  bimbingan  yakni  tinjauan (Telaumbanua, 2016)

Tujuan Bimbingan dan Konseling

Secara    umum    bahwa    bimbingan    dan    konseling    itu dilaksanakan   dengan   tujuan   memberikan   pertolongan   kepada individu.   Agar   dapat   tercapai   tujuan   tersebut,   maka   setiap individu  yang  mendapatkan  layanan  bimbingan  itu  hendaknya memperoleh kesempatan sebagai berikut :1.Mengenal     dan     melaksanakan     tujuan     hidupnya     serta merumuskan  rencana  hidupnya  yang  didasarkan  atas  tujuan itu.2.Mengenal    dan    menanggulangi    kesulitan-kesulitan    yang dihadapinya.3.Mengembangkan  kemampuan  dan  kesanggupannya  secara optimal.4.Mampu  memilih,  memutuskan,  dan  merencanakan  hidupnya secara bijaksana.5.Memahami   dan   mengarahkan   diri   dalam   bertindak   serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya (Telaumbanua, 2016)

Layanan bimbingan dan konseling di SD

Merupakan layanan spesifik yang diberikan kepada siswa agar ia memperoleh kesempatan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dan minatnya, mampu mengenali dirinya sendiri dan lingkungannya, mampu mengarahkan diri dan pada akhirnya mampu memecahkan masalah yang kemungkinan dihadapi dalam hidupnya. Layanan bimbingan dan konseling memfasilitasi siswa dengan menyampaikan informasi yang diperlukan, memberikan pengarahan, memberikan motivasi, membantu mengenali diri melalui layanan tes, menunjukkan resiko -resiko atas pilihan yang ada, memberikan nasihat jika diperlukan. Anak usia SD berada dalam periode perkembangan kanak-kanak akhir. Dalam periode ini ada tugas perkembangan yang harus dilakukan atau dilaksanakan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Tugas perkembangan itu ialah: (1) belajar tentang keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan atau mudah, (2) membentuk sikap-sikap sehat terhadap dirinya demi kepentingan organismenya yang sedang tumbuh, (3) belajar untuk bergaul dan bermain bersama dengan teman seusianya, (4) belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya sebagai wanita atau pria, (5) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung, (6) mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, (7) mengembangkan kata hati, moral dan ukuran nilai-nilai, (8) mengembangkan sikap-sikap dalam memandang kelompok-kelompok sosial dan lembaga masyarakat. Tugas perkembangan harus dilaksanakan, dikuasai dengan baik oleh setiap siswa. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas perkembangan akan menimbulkan rasa bahagia dan sukses bagi perkembangan masa selanjutnya, namun sebaliknya jika gagal maka akan menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak masyarakat dan kesulitan dalam perkembangan selanjutnya. Untuk bias melaksanakan dan menguasai tugas-tugas perkembangan itu siswa membutuhkan layanan bimbingan yang diberikan oleh sekolah. (Widada, 2013 : 65-75).

Prinsip-prinsip Bimbingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun