Mohon tunggu...
Dewi afrianjani
Dewi afrianjani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Salam Kenal.. Saya adalah seorang guru kelas V di SDN 28 Sungai Kuncit kecamatan silat hilir kabupaten kapuas hulu. Sungai kuncit merupakan daerah perbatasan antara kabupaten kapuas hulu dan kabupaten sintang. Selain menjadi pendidik saya juga memiliki hobby traveling dan berselancar di media sosial untuk mencari pengetahuan baru tentang pendidikan dan proses belajar mengajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Kecil dan Hujan

22 November 2022   07:15 Diperbarui: 22 November 2022   07:37 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gadis Kecil dan Hujan

Oleh : Dewi Afrianjani, S.Pd

Malam itu suasana hening seperti biasa, ada seorang gadis kecil yang sudah tertidur pulas bersama ayah dan ibunya di rumah mungil mereka. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, dan langsung saja si gadis kecil terbangun dari tidur nyenyaknya. Gadis kecil langsung menangis histeris ketakutan. Ayah dan ibunya pun ikut terbangun dan tentu saja mereka bingung kenapa si gadis kecil tersebut menangis histeris.

Hujan yang turun terus saja mengeluarkan suara yang terus membuat si gadis kecil menangis ketakutan. Tak terasa waktu pun menjelang subuh dan si gadis ternyata masih saja menangis karena hujan yang tak kunjung reda. Berbagai cara telah dilakukan oleh ayah dan ibunya untuk menenangkan si gadis kecil. Hingga pagi datang akhirnya si gadis baru bisa tertidur karena sudah lelah ia menangis semalaman.

Tanpa terasa sudah hampir sebulan si gadis kecil selalu terkurung dengan rasa takutnya terhadap hujan. Bahkan tidak hanya hujan saja yang ia takuti, angin semilir dan langit mendung pun ia akan sangat merasa takut. Ayah dan ibu sudah bertanya kesana kemari bagaimana cara untuk menyembuhkan si gadis dari rasa takutnya. Mulai dari bertanya dengan sesama orang tua, mencari informasi di media sosial, sampai bertanya ke beberapa dokter. Sampai suatu hari ayah dan ibu berinisiatif untuk membawa pergi jalan-jalan ke kota dengan menggunakan sepeda motor.

"Tidak mau ayah, aku ingin pulang saja" tutur si gadis saat diperjalanan yang merasa sangat tidak nyaman dengan perjalanannya. Jelas saja ketika sampai di kota tiba-tiba hujan pun turun, tanpa jeda waktu si gadis langsung menangis meminta untuk pulang. Namun si ayah dan ibu berusaha tetap tenang dan terus melatih si gadis untuk kembali berani lagi seperti sedia kala. Karena sejatinya si gadis merupakan anak yang suka bermain air.

Suatu hari hujan turun di siang hari saat si gadis sedang asik bermain dengan teman-temannya. Seperti biasa si gadis langsung berlari kembali masuk kamar dan mengurung diri karena ketakutan. Namun, ada hal yang tidak biasa. Tiba-tiba si gadis melihat dari arah jendela, ia melihat air hujan yang turun dan tidak lama kemudian ia keluar dari kamarnya. "Ibu, bolehkah aku bermain hujan?" tanya si gadis kecil pada ibunya. Tanpa berfikir panjang si ibu pun langung mengiyakan pertanyaan si gadis kecil.

Sejak hari itu perlahan rasa takut si gadis kecil terhadap hujan pun mulai hilang. Hingga hari ini si gadis tidak takut pada hujan meskipun hujan yang turun sangat deras. Jika hujan turun di malam hari saat si gadis tertidur pun ia tidak terbangun lagi seperti biasanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun