Mohon tunggu...
dewanto harjunowibowo
dewanto harjunowibowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan peneliti di UNS

Dosen Pendidikan Fisika FKIP UNS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Protected Crop untuk Pemeliharaan Sirih Hitam

19 Agustus 2021   22:00 Diperbarui: 19 Agustus 2021   23:18 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sirih Hitam (Piper Betle var Nigra) Dokpri

Sirih hitam masuk pada genus Piper dari family Piperaceae. Daun sirih biasa digunakan sebagai obat tradisional banyak penyakit [1], beberapa diantaranya sebagai anti kanker [2] dan tumor [3], anti asma [4], anti oksidan dan anti jamur [5], dan anti bakteri [6] dalam mulut [7]. Ekstraksi dari daun sirih ini tergolong mudah dengan menggunakan berbagai pelarut seperti etanol, metanol, chloroform, ethyl acetat, acetone dan bahkan air untuk mendapatkan khasiatnya [8]. Penanamannya sangat mudah dengan metode stek maka tunas akan muncul dan siap berkembang. Namun pemeliharaan untuk sirih hitam yang langka terbilang rumit karena hutan merupakan habitat aslinya yang sulit ditiru dan beda habitat berbeda pula komposisi senyawa dan bioaktivitasnya [5]. Dengan demikian kandungan nutrisi tanah perlu diperbaiki dengan pupuk yang kaya akan unsur hara seperti kompos atau fermentasi urin kelinci [9], [10].

Selain itu penyakit jamur patogen disebabkan oleh Phytophthora palmivora dan Corticium rolfsii pada akar, Phytophthora palmivora pada pangkal daun, Colletotrichum capsici pada daun dan hama Coleoptera, Diptera, Heteroptera, Hymenoptera, Aranea and Acari menjadi masalah yang sering timbul [1]. Penyakit ini ditandai dengan daun mulai menguning dan jatuh berguguran, sedangkan pada akar, warna coklat kehitaman muncul dan dipastikan kematian bagi tanaman. Penyiraman yang tidak tepat menjadi salah satu penyebab busuk akar.

Ukuran Sirih Hitam dewasa dari hutan 
Ukuran Sirih Hitam dewasa dari hutan 

Tergerak dengan permasalahan tersebut, Tim Pengabdi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kegiatan pembuatan rumah kaca disertai sistem kontrol otomatis yang akan memberikan kondisi tiruan dengan sempurna seperti di habitat aslinya di hutan dan hemat energi [11], [12]. Selain itu, sistem yang digawangi Dewanto Harjunowibowo ini dapat melindungi tanaman dari serangan hewan dan hama, serta mencegah kelembaban udara dan tanah yang berlebihan penyebab jamur dan pembusukan akar. 

Lebih jauh, anggota tim Yesiana Arimurti dan Fairusy Fitria Haryani menambahkan bahwa efisiensi tenaga kerja akan meningkat karena dapat digunakan untuk pembiakan secara lebih masif daripada terbuang untuk menyiram, memupuk dan mengusir hewan pengganggu seperti ayam dan tikus. Sehingga penghematan biaya produksi dapat ditekan dan meningkatkan margin keuntungan petani mitra. Dijelaskan oleh Yudi Rinanto ahli tanaman, bahwa metode protected crop ini akan mampu membuat kecepatan tumbuh daun meningkat hingga 50% sehingga akan mampu meningkatkan jumlah produksi panenan hingga 50%.

Greenhouse sistem tadah hujan di Wonosobo (dokpri)
Greenhouse sistem tadah hujan di Wonosobo (dokpri)

Sistem pengairan tetes (Drip Irrigation) Dokpri
Sistem pengairan tetes (Drip Irrigation) Dokpri

Kegiatan ini dilakukan sejak bulan Juni-Juli 2021 lalu bersama para mahasiswa dan telah dioperasikan di petani mitra beralamatkan Jl. Kalibeber Km. 3 Jawa Tengah, Kab. Wonosobo, Mojotengah 56351. Doni sebagai petani mitra merasakan manfaat dari kegiatan ini, Dia mengatakan bahwa pekerjaannya menjadi sangat ringan karena sistem pemberian pupuk organik cair dapat diberikan secara berkala dan teratur dengan memanfaatkan sistem pengairan tetes serta foliar melalui teknik pengembunan dari sprayer. Dia berharap kegiatan berikutnya berupa pelatihan metode pembiakan yang efektif untuk Sirih Hitam dapat dilakukan dikemudian hari beserta teknik marketingnya.

Greenhouse dengan sistem pengatur cahaya (Dokpri)
Greenhouse dengan sistem pengatur cahaya (Dokpri)

Referensi:

[1]       B. Patra, M. T. Das, and S. K. Dey, “A review on Piper betle L.,” J. Med. Plants Stud., vol. 4, no. 6, pp. 185–192, 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun