Kampanye matematika itu mudah. di kanal youtube Jerome Polin, matematika bisa jadi menyenangkan loh.
Di era digital saat ini, belajar tidak lagi hanya terbatas oleh buku dan papan tulis. Media sosial telah menjelma menjadi ruang belajar alternatif, tempat di mana edukasi bisa dikemas dengan cara yang kreatif, menyenangkan, bahkan menghibur. Salah satu figur muda yang sukses memanfaatkan kekuatan media sosial untuk kampanye pendidikan adalah Jerome Polin. Lewat kanal YouTube “Nihongo Mantappu” dan platform lain seperti Instagram dan TikTok, Jerome mengubah wajah pelajaran yang paling ditakuti banyak pelajar, yaitu matematika. Jerome Polin bukan sekadar kreator konten biasa. Lulusan Waseda University, Jepang, ini dikenal luas karena kemampuannya menjelaskan konsep-konsep matematika dengan cara yang mudah dicerna dan penuh humor. Dalam berbagai video, ia sering menyelipkan soal-soal logika, tips belajar, yang dibalut dengan gaya yang santai dan bersahabat.
Salah satu kekuatan dari konten yang dibuat adalah storytelling. Jerome tak hanya mengajarkan rumus, tapi juga berbagi kisah bagaimana ia sendiri berjuang memahami pelajaran sulit. Ini membuat audiens merasa dekat dan termotivasi: “Kalau Jerome bisa, gue juga bisa!” Keberhasilan Jerome dalam mengkampanyekan pentingnya belajar, terutama matematika, tak lepas dari strateginya yang cerdas di media sosial. Strategi komunikasi adalah perencanaan yang efektif dalam penyampaian pesan sehingga mudah dipahami oleh komunikan dan bisa menerima apa yang telah disampaikan sehingga bisa mengubah sikap atau perilaku seseorang. (Effendy, 2017) Jerome Polin sejatinya sudah melakukan strategi komunikasi yang baik dan efektif sehingga dapat menarik audiens yang melihat atau mendengar karena cara penyampaiannya yang mudah dipahami dan tidak terbatas pada usia maupun kalangan tertentu.
Cara penyampaian yang sederhana dan mudah dipahami tentu membutuhkan proses dan keterampilan dalam berkomunikasi. Tantangan lain dalam hal ini ialah bagaimana cara menyampaikan hal yang ternyata telah dianggap sulit sebelumnya, seperti matematika. Namun, Jerome Polin yang juga juara 3 Olimpiade Matematika selain sebagai seorang YouTuber, terbukti telah melakukannya dengan baik di channel pribadinya. Meskipun demikian, secara umum baik anak-anak maupun orang dewasa tetap menganggap matematika itu sulit karena selalu berkaitan dengan operasi hitung dan rumus. (Nizar, 2015) Rumus matematika seolah selalu membayangi yang membuat mereka sudah menyerah sebelum mempelajarinya. (Yati, 2015) Sejauh ini, apa yang dilakukan Jerome tetap mendapat apresiasi karena telah melibatkan dirinya dalam hal yang dianggap rumit oleh banyak orang, yakni matematika.
Hal positif lainnya yang dapat kita petik dari Jerome Polin ialah karakternya yang penuh semangat. Hal ini ditunjukkan dengan kampanye “Matematika itu tidak sulit” yang selalu digaungkannya untuk mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap matematika, khususnya di kalangan pelajar. Jerome ingin menunjukkan bahwa matematika bisa dipelajari dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami, serta memiliki manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari karena dapat.Ia berusaha agar masyarakat menganggap matematika sebagai sebuah tantangan, bukan beban.
Jerome Polin Sijabat nama lengkapnya, lahir pada tanggal 2 Mei 1998 di Jakarta, ia adalah seorang YouTuber Indonesia yang sebelumnya mendapatkan beasiswa penuh dari Mitsui Bussan untuk kuliah di Universitas Waseda, Jepang, jurusan Matematika Terapan. Jerome juga dikenal memiliki konsistensi dalam unggahannya di YouTube. Ia merupakan salah satu YouTuber yang tetap fasih menggunakan bahasa indonesia walaupun secara background, ialah mahasiswa yang sudah lama tinggal di Jepang. Tercatat ia pernah berada di Jepang selama 5,5 tahun untuk menempuh dan menyelesaikan pendidikannya.
Fenomena kanal YouTube yang popular di Indonesia, biasanya hanya berisi kegiatan sehari-hari dari selebriti tanah air. Hal demikian juga dianggap monoton, bahkan “kebablasan” karena hanya berisi jalan-jalan atau pamer barang mahal, yang sudah pasti tidak berfaedah. Namun, keberadaan Nihongo Mantappu milik Jerome Polin ini menyuguhkan tayangan yang berbeda karena konten-kontenya menyajikan kemewahan dalam berpikir dari seorang Jerome Polin seorang putra bangsa Indonesia, bukan konten yang murahan dan tidak bermakna ataupun sekedar mencari sensasi.
Kanal YouTube milik Jerome Polin secara keseluruhan tetap dapat dikatakan salah satu yang terpopuler untuk ukuran YouTuber bahkan selebriti Indonesia. Adapun hingga detik ini subscriber di Nihongo Mantappu mencapai 10,6 juta akun. Faktor tersebut dikarenakan mapping dari konten-kontennya yang variatif, antara lain seperti: tutorial matematika, pentingnya kerja keras, kehidupan sehari-hari di Jepang dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada audiens global. Konten Jerome telah membantunya membangun personal branding yang kuat dan dikenal luas, dimana hal tersebut dapat dilihat dari komentar-komentar para audiens yang menganggap video unggahannya inspiratif dan edukatif.
Awal mula dapat dikenal luasnya Kanal Nihongo Mantappu, tidak terlepas dari video Jerome yang mengubah persepsi audiens tentang pelajaran matematika. Riset mengatakan banyak siswa yang mengeluhkan mengenai materi yang sudah mereka pelajari terutama materi matematika. (Kholil, 2018) Namun, tontonan yang dihadirkan Jerome Polin menjadi sesuatu yang berbeda dan menarik, terlebih di platform YouTube, yang notabene sangat popular di dunia. Ia mengampanyekan jika belajar matematika itu menyenangkan dan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik dalam konteks personal maupun profesional.
Penggabungan teknologi dengan passion yang dilakukan oleh Jerome Polin ini telah memberikan dampak positif bagi banyak orang, serta menjangkau audiens yang lebih luas. Teori kampanye sosial yang diimplementasikan Jerome Polin dapat dilihat dari pendekatannya dalam membuat konten matematika yang edukatif dan menarik serta mudah dipahami. Selain itu, di sisi lain ia juga menyebarkan semangat nasionalisme dan kebanggaannya sebagai orang Indonesia, melalui prestasinya dan konten yang menginspirasi banyak orang dari berbagai negara.
Kerja keras Jerome dalam membuat konten, tidak hanya menghasilkan prestasi, akan tetapi juga membuahkan perusahaan yang diberi nama “Mantappu Academy”. Perusahaan tersebut dirintis pada bulan Agustus 2021 dan bergerak di bidang pendidikan. Dalam awal mula pendiriannya, ide Jerome Polin dalam membangun perusahaan dapat terwujud karena dukungan dan peran aktif dari kakaknya, yaitu Jehian Panangian Sijabat. Dengan visi untuk membuat belajar matematika menjadi menyenangkan dan efektif, Mantappu Academy diharapkan dapat mencetak generasi muda yang berkualitas dan berintegritas. Mantappu Academy juga telah menjadi badan hukum dengan nama PT Mantappu Berkat Digital untuk menguatkan pilarnya sebagai sebuah perusahaan. Hal tersebut menginterpretasikan sumbangsih dan dedikasi Jerome Polin dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang matematika.
Pro kontra akan selalu terjadi pada setiap tokoh, termasuk yang menimpa Jerome Polin. Jerome pernah dituduh sombong oleh beberapa pihak karena ia pernah menolak Ketika diajak foto bersama oleh penggemarnya. Ia juga pernah dianggap tidak sopan Ketika makan duluan di hadapan salah seorang petinggi bank milik negara. Selain itu, konten yang diunggah Jerome di kanal YouTube juga pernah menuai hujatan dengan tidak memburamkan wajah orang Jepang yang terekam kameranya sehingga dianggap tidak menghormati privasi orang lain. Sejatinya, dinamika tersebut juga memperlihatkan bahwa sepintar apapun seseorang, ia juga tetap manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan. Akhir kata, setiap orang selalu memiliki dua sisi, dan sikap kita adalah dengan mengambil sisi baiknya dan jangan terpaku terhadap hal-hal buruknya.
Kesimpulannya, kesulitan belajar matematika yang dialami peserta didik adalah berasal dari faktor internal dan faktor eksternal siswa. (Waskitoningtyas, 2016) Faktor internal meliputi IQ dan kurangnya motivasi. Sedangkan faktor eksternal mencakup penggunaan media dan metode pembelajaran yang kurang kreatif. Sebagian peserta didik masih kesulitan dalam menghitung pembagian dengan bilangan besar, peserta didik sebagian besar tidak menyukai pelajaran Matematika. Jerome Polin, seorang YouTuber, berusaha untuk mengurangi segala pesimistis dalam hal belajar matematika, dengan gaya yang Santai dan bersahabat, namun tetap memperhatikan kualitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI