Kabag Evaluasi dan Monitoring Kesejahteraan Keluarga (Kesra) Provinsi Sumatera Selatan, Falahi mengatakan bahwa berdasarkan survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 62,7 persen remaja sudah tidak perawan lagi. Hal itu disampaikan Falahi pada acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja, Senin(12/11/2012) di Hotel Bumi Asih, Palembang. (Tribunnews.com, Senin, 12/11/2012).
Menurutnya, hasil penelitian tahun 2008 tersebut menyebutkan bahwa dari 4.726 responden siswa SMP/SMA di 17 kota besar menunjukkan bahwa 62,7 persen tidak perawan, 21,2 persen mengakui pernah melakukan aborsi. "Perilaku seks pada remaja tersebut tersebar terjadi di kota dan desa pada tingkat ekonomi kaya dan miskin,"kata Falahi seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Hasil survei lawas tersebut, yang kembali diungkap oleh Falahi, jelas sangat mengejutkan dan membuat orang tua yang memiliki anak perempuan -khususnya- diliputi kecemasan. Kecemasan itu akan bertambah jika para orang tua membaca hasil survei Komnas Perlindungan Anak (PA), yang dirilis pada medio Maret 2012, bahwa sebanyak 97 persen remaja pernah menonton film porno dan 93,7 persen pernah melakukan adegan intim bahkan hingga melakukan sex oral. (Pendidikananakusiadini.blogspot.com).
Kemudian, pada tahun 2006, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengeluarkan data tentang remaja yang mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah, yakni remaja dalam rentang usia 13-18 tahun. Hasilnya, sebanyak 60 persen di antaranya mengaku tidak menggunakan kontrasepsi saat berhubungan intim dan melakukannya di rumah sendiri. (Pendidikanusiadini.blogspot.com).
Mirisnya, di Amerika, negara yang selama ini sering kita sebut sebagai penganut free sex, justru menghasilkan angka yang lebih baik dalam urusan menjaga keperawanan pada usia muda. Dari survei Hercampus.com, pada tahun 2012, ditemukan data bahwa sekitar 69 persen di antara 2.600 responden berusia 17 dan 23 tahun menyatakan bahwa mereka tidak kehilangan keperawanan mereka hingga usia 18 tahun. Bahkan 43 persen responden menyatakan diri masih perawan pada saat survei. (Tempo.com, Senin, 23/07/2012).
Hasil survei yang dilakukan oleh Komnas PA juga diperkuat berbagai fakta di lapangan. Di mana ditemukan makin maraknya peredaran video porno yang menggambarkan hubungan intim antar sesama anak sekolah. Sebagai contoh ialah kejadian baru-baru ini yang terjadi di Dumay, Riau, warga dikagetkan oleh peredaran video mesum yang diperankan oleh seorang siswi SMP dengan tujuh siswa lainnya. Dalam video berdurasi tiga menit tersebut, memperlihatkan seorang siswi SMP sedang dikerubuti oleh tujuh orang siwa. (Okezone.com, 7/11/2012).
Kejadian yang melibatkan siswi SMP yang tak kalah mirisnya juga pernah terjadi di Turen, Malang, Jawa Timur. Seorang siswi SMP menjadi sutradara video mesum bagi rekannya yang sedang berhubungan intim. Hal tersebut diketahui oleh suara siswi itu yang beberapa kali mengintrusikan temannya yang sedang melakukan adegan suami-istri. (Detektifromantika, 21/09/2011).
Jika telah begini fakta dan kejadiannya, maka menurut anda, apakah faktor penyebabnya, dan siapakah pihak yang paling harus disalahkan serta bertanggungjawab terhadap "bejatnya" moral para generasi muda calon pemimpin bangsa di masa mendatang?.
Salam berang-berang.
Selamat menikmati hidangan.
Ditulis sebagai tanggapan atas hasil survei Komnas PA yang menyatakan bahwa sebesar 62 persen remaja di Indonesia tak perawan pada usia muda.