Mohon tunggu...
Putu Devi
Putu Devi Mohon Tunggu... Penulis -

Ketika curahan rasa lebih indah dalam barisan kata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Transit di Changi: Dimanja Bagai Raja

7 Juni 2015   02:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:18 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraih Bandara terbaik di dunia. Sumber: www.dingmanphoto.com

Edutainment, mungkin itu istilah yang bisa menggambarkan perjalanan ini. Dua manfaat berhasil didapat, yakni pendidikan dan hiburan. Walaupun masih dibayangi tumpukan tugas yang belum terselesaikan, rasa antusias dan semangat tetap ikut mengiringi. Terlebih, ini adalah pertama kalinya bagi saya untuk menjelajah Penang-Malaysia dan Singapura, dalam rangkaian study tour, 20-22 Mei 2015. Berbagai pengalaman unik mewarnai perjalanan ini, seperti seminar di Penang, berkeliling dengan On Hop Bus di Singapura dan menginap di hotel mewah. Namun, yang paling menyentuh hati adalah pesona Gerbang Singapura, Bandara Changi. Dalam perjalanan menuju seminar Managing Cultural Tourism di Penang, kami terbang dengan Singapore Airlines (dan Silk Air) dengan transit di Changi International Airport sebanyak dua kali, saat dari Denpasar menuju Penang, dan saat kembali lagi ke Denpasar. Rasa penasaran semakin membayangi pikiran saya, tidak sabar ingin membuktikan dan menjadi saksi langsung akan opini dari banyaknya referensi dan komentar yang sangat mengagungkan Changi. Bandara yang menghubungkan lebih dari 200 destinasi di seluruh dunia ini mendapatkan peringkat pertama berdasarkan World Airport Awards, bahkan mengalahkan bandara-bandara di Eropa seperti Munich, Jerman. [caption id="" align="aligncenter" width="589" caption="Peraih Bandara terbaik di dunia. Sumber: www.dingmanphoto.com"][/caption] Bandara terbaik ini juga dikatakan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin kepuasan wisatawan. Setibanya di Changi, saya semakin terheran dan mengakui bahwa opini itu benar-benar fakta. Changi sungguh jauh melampaui ekspektasi saya! Kemewahan Passenger Boarding Bridge. Sambutan awal adalah ketika melangkahkan kaki di Singapura. Kami melewati passenger boarding bridge layaknya memasuki suatu restaurant mewah atau lorong hotel kelas atas. Terdapat lampu magenta di kanan dan kiri atas lorong serta karpet empuk yang mempermanis kesan pertama di Singapura. Menaiki Kereta Langit. Bandara di Changi sangat luas, dengan estimasi sekitar 1.300 hektar yang disertai dengan empat terminal. Dikarenakan luasnya bandara, dan jarak yang lumayan jauh dari satu terminal ke terminal lainnya, disediakan kereta langit atau sky train. Beruntung, saya mendapat kesempatan untuk mencoba menaiki sky train ini, sebab kami juga kebetulan harus bergegas ke terminal dua (T2). Disiplin dan terorganisir adalah dua kata yang dapat mendeskripsikan transportasi ekspress ini, yang bahkan disediakan papan informasi elektronik untuk mengetahui berapa menit lagi sky train selanjutnya akan tiba. [caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Bergegas menggunakan Sky Train"]

Bergegas menggunakan Sky Train
Bergegas menggunakan Sky Train
[/caption] Dimanja Bagai Raja. Di Changi, berbagai fasilitas disediakan demi kenyamanan wisatawan. Tidak perlu khawatir baterai telepon genggam berkurang karena ada banyak tempat duduk yang dilengkapi dengan stop kontak. Tidak perlu khawatir kelelahan karena ada mesin pijat gratis. Terdapat pula ruang duduk untuk belajar, lengkap dengan lampu belajarnya. Bagi yang belum makan, bisa mencicipi berbagai pilihan makanan. Fasilitas lainnya juga ikut mendukung seperti: wifi gratis, fitness, spa, kolam renang, taman bermain anak-anak, bioskop, sampai tur gratis mengelilingi Singapura yang terdiri dari Heritage Tour dan City Light Tour. Hiburan Mengedukasi. Sesaat sebelum memasuki pesawat, kami secara tidak sengaja melihat sekumpulan anak kecil yang sibuk mewarnai. Ternyata di sana disediakan, crayon beserta kertasnya. Tidak hanya kejenuhan anak-anak yang terhapus, aktivitas ini juga dapat meningkatkan kreativitas mereka sembari menunggu keberangkatan. [caption id="" align="aligncenter" width="317" caption="Menunggu sambil berkreativitas"]
Menunggu sambil berkreativitas
Menunggu sambil berkreativitas
[/caption] Atraksi Wisata Mini. Perjalanan kami yang singkat membatasi kesempatan untuk berkeliling ke seluruh Singapura. Walaupun demikian, saya masih dapat melihat miniaturnya di Changi. Salah satunya adalah taman kecil yang merupakan replika dari Singapore Botanic Garden. Langsung saja, saya disapa oleh indahnya anggrek-anggrek cantik, ikan-ikan koi di kolam, serta gemericik air yang meneduhkan hati.

14331290082056181804
14331290082056181804
Kritik untuk Peningkatan Kualitas. Changi seakan belum merasa puas akan berbagai penghargaan yang berhasil diraihnya. Dalam rangka meningkatkan kualitas, terdapat panel di toilet yang memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menilai kualitas pelayanan. Selain itu, saya juga sempat diwawancara oleh staff Changi yang mengarahkan saya untuk mengisi kuesioner terhadap kualitas pelayanan di Changi. [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Survey pengunjung untuk peningkatan kualitas"]
Survey pengunjung untuk peningkatan kualitas
Survey pengunjung untuk peningkatan kualitas
[/caption] Terhalang Bahasa. Dengan berbagai fasilitas yang mendekati sempurna, ternyata masih terdapat beberapa kelemahan di bandara tersebut, salah satunya adalah penguasaan bahasa Inggris. Ketika kami harus pindah gate, saya menanyakan salah satu petugas bandara, namun sayang sekali, dia tidak dapat menjelaskan dengan baik, bahkan hanya dengan bahasa isyarat. Walaupun hanya segelintir, ini harus menjadi perhatian bagi peningkatan kualitas SDM Melihat kehebatan Changi, menggugah saya untuk membandingkannya dengan Bandara di Bali. Bandara Ngurah Rai kini sudah semakin berbenah. Akan lebih baik lagi jika Ngurah Rai bisa menyamai Changi, atau bahkan melebihinya. Setidaknya, ini dapat menjadi appetizer bagi wisatawan sebelum mengeksplorasi Bali lebih jauh lagi. Bandara adalah wajah awal bermunculannya suatu opini dan persepsi. Representasi yang memberikan kesan pertama dan kenangan. Bandara, seperti sudah disepakati, memanglah sumber first impression that could last forever. *Tulisan ini juga dimuat di: situs prodi kajian pariwisata Unud http://tourism.pps.unud.ac.id/singgah-di-changi-dimanja-bagai-raja.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun