Mohon tunggu...
Devon Putra
Devon Putra Mohon Tunggu... Freelancer - Hah?

HAHAHA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mercusuar dan Kraken

30 September 2019   11:21 Diperbarui: 1 Oktober 2019   08:28 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Devon, ya itu nama panggilan saya. Nama lengkap saya Devon Putra Deanta, ya saya laki - laki. Saya sekolah di SMAN 1 PADALARANG, sekarang saya duduk di kelas XII MIPA 6. Jumlah murid di kelas ini paling sedikit di bandingkan kelas lain, jumlah murid di kelas ini 33 orang. 

Jumlah laki - laki nya juga sedikit, hanya 10 orang dan sisanya perempuan. Hobi saya bermain game, nonton anime, nonton video di YouTube dan mendengarkan musik Jepang, bahkan saat saya menulis ini saya sedang mendengarkan musik Jepang. 

Alamat saya? Tidak terlalu penting. Umur saya? Tidak terlalu penting hehe... Coba tebak hehehe. Saya mempunyai adik, namanya Derren. Dia oranga yang paling ngeselin tapi pinter. Nah segitu aja perkenalannya:v ayo mulai, ceritanya begini.

Cerita ini dimulai dari saya kecil. waktu itu masa yang paling indah menurut saya. Orang tua saya selalu ada disamping saya, berkat terus mengalir dari Tuhan. Sering bermain bersama keluarga dan teman - teman. 

Walau teman saya waktu itu hanya sedikit tapi saya senang bermain dengan mereka. Mungkin mereka teman - teman yang terbaik, memiliki teman seumuran dan teman yang lebih tua dari saya.

Mereka sangat baik, kami bermain bola, kejar - kejaran, dan bermain ucing sumput. Saya banyak bermain seperti teman diusia saya seharusnya. Tahun demi tahun berlalu hingga saya mulai meninggalkan permainan tersebut. 

Saya akhirnya mulai bermain Yu-Gi-Oh! Sampai bermain game online di warnet. Saya menyukai masa - masa tersebut. Namun semua berubah sejak... NEGARA API MENYERANG hehehe... Canda - canda.

Semua berubah sejak saya duduk di bangku SD. Banyak cobaan pada masa tersebut mulai dari bangkrutnya usaha ibu saya, ditipu oleh orang lain bahkan oleh saudara sendiri. Namun saya masih bersyukur bahwa saya masih memiliki orang tua. 

Di saat Kaka dari ibu saya meninggal bukannya berduka malah Kaka ibu saya yang lain memanfaatkan keadaan tersebut mereka terus meminta uang dengan alasan - alasan yang mereka buat. 

Saya membenci mereka semenjak saat itu rasa kebencian itu terus tumbuh, saya merasa tidak berguna disaat seperti itu. Bahkan saya sempat berkelahi dengan anak dari Kaka ibu saya. 

Anak tersebut bernama Angga ya sekarang dia duduk di kelas XI MIPA 6 di SMAN 1 PADALARANG. Bahkan saat pemakaman ibu Angga, Kaka - Kaka ibu saya justru meminta uang dengan alasan yang mereka buat lagi. Setelah beberapa tahun, keluarga saya bisa bangkit dari keterpurukan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun