Hallo, apa kabar semua? Selamat datang diartikel saya. Di sini saya akan membahas apa itu retorika? Dalam kamus bahasa Indonesia, retorika diartikan sebagai seni dalam berbicara. Dalam bahasa Inggris retorika diartikan sebagai rhetoric yang berasal dari bahasa latin yakni rethorika yang berarti ilmu berbicara atau seni dalam berbicara. Secara istilah, retorika diartikan sebagail ilmu yang mempelajari tentang kecakapan seseorang berbicara didepan massa.
Menurut Aristoteles terdapat 3 bagian dalam ilmu retorika yaitu: Ethos (ethical) yaitu karakter seorang pembicara yang dapat dilihat dari cara berkomunikasi. Pathos (emotional) yaitu perasaan emosional khalayak yang dapat difahami dengan menggunakan pendekatan "psikologi massa". Logos (logika) yaitu pemilihan kata, kalimat atau ungkapan dari pembicara.
Aristoteles mengungkapkan bahwa retorika merupakan seni untuk membawakan dan menyampaikan pengetahuan yang sudah ada secara meyakinkan, karena retorika harus mencari kebenaran bukan hanya mempermainkan kata-kata kosong. Retorika berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan yang bertujuan untuk membujuk dan meyakinkan pendengarnya dengan menunjukakkan kebenaran dalam logika.
Retorika bukan sekedar memperhatikan seni dalam berbicara, seni berbicara dalam retorika juga dapat diartikan sebagai cara supaya pendengar benar-benar percaya dan yakin terhadap informasi yang kita sampaikan.
Fungsi retorika diantaranya yaitu
- Informasi, yaitu untuk memberi dan menerima informasi. Hal tersebut dapat dilakukan oleh setiap orang dengan pengetahuan yang dimiliki. Tanpa komunikasi, informasi tidak bisa disampaikan dan diterima.
- Edukasi, memberi pendidikan. Fungsi ini dilakukan oleh guru pada murid untuk meningkatkan pengetahuan atau oleh siapa saja yang memiliki keinginan untuk memberikan pendidikan.
- Persuasif, untuk memengaruhi. Hal ini dilakukan oleh setiap orang atau lembaga yang memberi dukungan dan ini bisa digunakan oleh orang bisnis, dengan mempengaruhi iklan yang dibuat.
- Intertainement, yaitu untuk menghibur. Hal ini biasa dilakukan oleh radio, televisi atau orang yang memiliki profesional menghibur.
Relevansi retorika dengan studi bahasa sangat erat, karena keduanya sama-sama membahas bagaimana bahasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Studi bahasa fokus pada struktur, makna, dan fungsi bahasa, sedangkan retorika menekankan cara penggunaan bahasa agar lebih efektif, persuasif, dan tepat sesuai konteks. Dengan retorika, kita bisa memahami bagaimana bahasa tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun identitas, memengaruhi orang lain, serta menjaga hubungan sosial. Artinya, retorika melengkapi studi bahasa dengan memberikan sudut pandang praktis tentang bagaimana bahasa berperan dalam komunikasi, budaya, pendidikan, hingga kehidupan profesional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI