Mohon tunggu...
Devina Ardelia
Devina Ardelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

hobi aku nariii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geladi Hominisasi 9

3 Desember 2022   16:02 Diperbarui: 3 Desember 2022   16:09 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Geladi Hominisasi 9

Sebelum dilaksanakannya Geladi Hominisasi 9 ini, sebagai persiapan semua peserta diwajibkan untuk mengerjakan tugas pra geladi yang akan digunakan sebagai salah satu bahan dinamika kelompok saat geladi daring berlangsung. Terdapat 2 tugas pra geladi yaitu peserta harus menyimak dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai lagu "Indonesia Raya" 3 stanza dan film dokumenter singkat. Melalui tugas tersebut, saya jadi mengetahui bahwa lirik lagu "Indonesia Raya" 3 stanza memiliki makna yang dalam dan menarik. Saya sangat menyukai lirik yang berbunyi "Indonesia tanah airku Tanah tumpah Darahku disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku". Selain itu, saya juga jadi mengetahui bahwa cita rasa sebuah makanan dapat menggambarkan budaya setempat melelui film dokumenter yang telah saya pilih.

Setelah menyelesaikan tugas pra geladi maka saya dapat mengikuti Geladi Hominisasi. Hominisasi sendiri berarti pemanusiaan. Pendahuluan Geladi Hominisasi ini dibawakan oleh Romo Yohanes Riyanto yang berperan sebagai Kepala Lembaga Pengembangan Humaniora dan Bapak Mardohar Batu Bornok Simanjuntak, S.S., M.Si. Romo Riyanto mengatakan bahwa komunitas akademik UNPAR ingin menyiptakan komunitas yang humanum, memiliki cinta kasih dalam kebenaran, dan menjadi manusia yang sanggup dalam perbedaan dengan menerapkan SINDU. Humanum sendiri berarti setiap pribadi manusia memiliki sikap hidup yang menghormati martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan dengan berlandaskan pada iman, harapan dan kasih. Dengan diadakannya Geladi Homanisasi ini diharapkan para peserta dapat sadar bahwa sebagai manusia kita harus berpikir secara logis, kritis, serta bertanggung jawab. Bapak Batu juga mengatakan pengantar bahwa UNPAR memberikan MKU logika kepada para peserta didiknya, hal ini bertujuan agar semua mahasiswa UNPAR memiiki karakter yang cerdas.

Setiap peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya adalah kelompok 8 dengan tema perbincangan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Dalam kelompok saya dan teman-teman berdinamika untuk mempresentasikan Hari Anti Kekerasa terhadap Perempuan. Sebelumnya saya dan kelompok melakukan analisis SWOT. Berikut hasil analisis kami:

  • Strengths : Hari Anti-Kekerasan terhadap perempuan dapat memberikan support atau memberikan awareness terhadap orang-orang yang mungkin kurang mengenali atau mengerti bagaimana kaum perempuan dihadapi oleh banyak kekerasan. Tentu saja, fakta ini didukung oleh data-data yang didapati.
  • Weakness : Kurangnya wawasan masyarakat mengenai kampanye hari peringatan anti kekerasan terhadap perempuan, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak berpartisipasi dalam kampanye ini.
  • Opportunity : Hari Anti-Kekerasan ini bisa membuat orang-orang di sekitar sadar akan kondisi kemanusiaan yang dihadapi oleh kaum perempuan. Lebih baik lagi apabila mereka yang bertanggung jawwab atas kekerasan tersebut sadar akan kesalahan mereka dan berubah.
  • Threats : Memang ada kemungkinan persepsi orang-orang berubah sebaliknya di mana gerakan ini dijalankan sangat baik sehingga orang merasa bahwa hanya kaum perempuan saja yang merasakan penindasan. Padahal secara data, masih banyak kaum adam yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Sebuah distorsi realitas yang perlu dihindari.

Melalui dinamika kelompok dalam Geladi Hominisasi ini saya dapat melakukan banyak interaksi dengan teman-teman baru. Saya juga menjadi lebih bertanggung jawab baik terhadap diri sendiri maupun kelompok. Dari geladi hominisasi ini saya juga merasa bahwa kemampuan berlogika dan berbahasa saya meningkat. Saya juga diajak untuk berani mengemukakan pendapat dengan berbicara di dalam kelompok. Kemampuan berbicara dan berkomunikasi dengan publik juga dilatih dalam Geladi Hominisasi ini. Bukan hanya sebagai bagian dari kewajiban tetapi Geladi Hominisasi ini membuat saya menjadi yakin bahwa saya bangga menjadi Warga Negara Indonesia. Saya menjadi banyak mengetahui tanggal-tanggal penting seperti tanggal 25 november sebagai hari anti kekerasan terhadap wanita. Melalui geladi ini saya menjadi terdorong untuk ikut berpartisipasi dalam hari-hari istimewa seperti hari pohon, hari anak, dsb.

Sebagai warga negara saya menyadari bahwa kita harus berpikir logis sehingga kita tidak mudah termakan hoax terutama hoax pada sosial media. Geladi Hominisasi ini menyadarkan para peserta bahwa pembelajaran logika itu penting supaya kita dapat berfikir secara logis. Bahasa Indonesia juga menjadi sebuah kebanggaan bagi saya. Melalui geladi ini kemampuan berbahasa Indonesia juga dilatih. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia, maka sebagai mahasiswa yang baik saya ingin menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar tentunya juga secara positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun