Mohon tunggu...
Devi Juniarsih
Devi Juniarsih Mohon Tunggu... Lainnya - NO

#GoBlog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih Tau Teman Wanitamu : Vaksinasi Kanker Serviks

3 Juni 2016   14:16 Diperbarui: 3 Juni 2016   15:50 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini aku mau share pengalaman vaksinasi kanker serviks. Apa itu kanker serviks? Kanker serviks adalah kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Karena normalnya rahim hanya dimiliki wanita, jadi kanker serviks ini adalah kanker yang sangat menakutkan buat wanita yang menurut artikel yang aku baca adalah kanker penyebab kematian wanita nomor 2. serem kan?

Vaksin kanker serviks ini ada 2, yaitu : Gardasil dan Cervarix. Gardasil bisa mencegah 4 jenis virus HPV, sedangkan cervarix bisa mencegah 2 jenis virus HPV. Vaksin ini sebaiknya dilakukan kepada perempuan yang belum aktif secara seksual mulai dari umur 9 – 26 tahun (tapi di tempatku ada juga yang diatas 40 tahun/aktif secara seksual ikut vaksin ini), dan tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui (tanyadok.com).

vaccineriskawareness.com
vaccineriskawareness.com
Tahun 2014, di klinik perusahaan tempatku kerja diadakan suntik vaksin kanker serviks dengan menggunakan Cervarix. Sayangnya info tentang pengadaan vaksin ini sangat terbatas, tapi karena aku yang “beli” obatnya jadilah aku tau karena penasaran juga obat apa ini yang harganya ratus-ratus ribu. Kalau ngga salah waktu itu harganya hampir 700ribu.

Setelah tanya dokter akhirnya aku didaftarakan ikut program vaksin cervarix. Karena suntuknya di klinik perusahaan jadi aku ngga perlu mengeluarkan uang ratus-ratus ribu itu, gratis, kan ditanggung perusahaan. Kata dokternya, kalau vaksin di dokter luar bisa hampir satu juta rupiah dengan jasa dokternya. Hore banget kan bisa dapet gratis.

doktercrystalx.com
doktercrystalx.com
Suntik cervarix dilakukan 3 kali dalam waktu 6 bulan, dengan rincian : suntik pertama dibulan ke-0, suntik ke-2 bulan ke-1, suntik ke-3 bulan ke-6. jadi, jarak suntik ke-1 dan ke-2 hanya 1 bulan, sedangkan jarak suntik ke-2 dan ke-3 adalah 5 bulan. Awalnya agak ngeri juga waktu mau disuntik, nanya ke dokter ada efek sampingnya ngga dok? Dokternya bilang ngga ada, palingan cuma nyeri di bekas suntikannya. Waktu suntik pertama terbukti, cuma sakit disuntik aja. Sayangnya setelah suntik yang ke-2, ngga lama badan rasanya nggregesi, dingin semua rasanya, beberapa jam kemudian agak baikan.

Sebelum suntik ke-3 aku keluar dari perusahaan itu, nah lalu gimana suntik vaksin yang ke-3 nya? Rencananya sih aku mau vaksin di dokter klinik lain/RS, yah walaupun dengan harga yang mahal banget itu tapi ngga apa-apa ya (umpetin buku tabungan dan kartu ATM). Tapi, 3 bulan setelah keluar, aku kembali lagi ke perusahaan, masuk ke departemen yang berbeda. 

Nah, ngga lama setelah itu tibalah jadwal aku suntik vaksin yang ke-3, suster klinik ngingetin, suster bilang aku bisa tetep suntik vaksin di perusahaan, karena memang di sana sudah ada vaksin jatahku, tapi biaya kesehatanku belum di-cover perusahaan, karena saat itu aku baru masuk +/- 1 bulan, jadi aku harus bayar sendiri, untungnya cuma bayar vaksinnya aja.

indolifestyle.co.id
indolifestyle.co.id
Lalu gimana rasanya setelah vaksin kanker serviksnya lengkap? Ngga kerasa apa-apa sih, semoga efek jangka panjangnya bagus dan terhindar dari ancaman kanker serviks.

Nah, itu salah satu caraku untuk mencegah kanker serviks. Ayok, kasih tau teman wanitamu.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun