Sekitar seminggu sebelum lebaran kemarin akhirnya skripsi saya selesai. Sempat ganti judul dua kali, akhirnya berjodoh dengan judul ketiga.
Sebenarnya judul yang ketiga ini awalnya membuat saya sedikit malas untuk melanjutkan penelitian, karena metodenya kuantitatif. Sementara pada dua judul gagal sebelumnya saya menggunakan metode kualitatif dan library. Di lingkup mahasiswa memang penelitian kuantitatif  dianggap sedikit horor.
Lalu apa hubungannya penyelesaian skripsi saya dengan dospem yang bisa membuat telat lulus ? Sebenarnaya ini menjadi perbincangan menarik dikalangan teman-teman seangkatan akhir-akhir ini.
Kalau dihitung dari pendaftar skripsi, sebenarnya sudah banyak yang menyelesaikan. Namun jika ditelisik lebih dalam, ternyata beberapa dari pendaftar ujian skripsi tersebut adalah barisan kakak tingkat. Lalu dimana mahaiswa semester ini yang sedang berproses ?
Memang banyak sekali hambatan yang membuat skripsi tak kunjung selesai. Diantara penyebab yang paling umum adalah malas. Saya sendiri setelah pengajuan judul ketiga final dan proposal selesai, sempat mogok dalam waktu yang lama. Niatnya hanya menunda sehari dua hari sambil mendinginkan otak yang mulai memanas. Namun tidak terasa saya sudah menunda 2 bulan. Fantastis bukan energi malas ini ?
Hambatan penyelesaian skripsi berikutnya adalah dospem yang sulit ditemui. Saya mendengarkan beberapa keluhan dari teman-teman terkait dospem yang sulit ditemui.
Beruntung saya mendapatkan dospem yang meski sibuk selalu meluangkan waktu agar mahasiswanya melakukan bimbingan. Bahkan setelah saya menghilang 2 bulan juga beliau tetap welcome.
Namun benarkah dospem yang sulit ditemui menghambat kelulusan. Jawabannya tidak. Karena saya juga menemukan mahasiswa dengan dospem super sulit ditemui sekarang telah menyelesaikan skripsinya.
Tapi memang tidak semua mahasiswa bisa giat mengejar dospem yang sulit ditemui. Beberapa mahasiswa punya kesibukan yang jadwalnya tidak bisa disinkronkan dengan bimbingan. Belum lagi kalau malas sudah hadir, auto tersendat skripsinya.
Saya sendiri kurang bisa mendalami bagaimana rasanya mendapatkan dospem yang sangat sulit ditemui. Namun secara garis besar saya tahu bahwa hal tersebut menuntut kita untuk membagi waktu dengan ketat, harus gigih juga.
