Oleh karena itu, pendidikan perlu dipahami sebagai proses yang lebih luas daripada sekadar mengejar gelar. Pendidikan adalah usaha membentuk manusia yang utuh: yang mampu berpikir, merasakan, sekaligus bertindak. Ia bukan hanya tentang apa yang tertulis di buku, tetapi juga bagaimana ilmu itu dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari.
Belajar tidak berhenti di ruang kelas. Ia berlanjut di ladang, di kantor, di pasar, di jalanan, bahkan dalam perenungan pribadi. Setiap peristiwa bisa menjadi guru. Setiap pengalaman bisa menjadi laboratorium kehidupan. Ketika teori dan pengalaman berpadu, di sanalah lahir manusia berpengetahuan yang sesungguhnya---bukan sekadar bergelar, melainkan benar-benar terampil, kritis, dan bermanfaat.
Dengan begitu, kita bisa mengatakan bahwa ijazah memang bernilai, tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita menghidupkan ilmu dengan pengalaman. Karena pada akhirnya, dunia tidak menuntut selembar kertas, melainkan bukti nyata dari kemampuan kita untuk belajar, bekerja, dan memberi arti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI