Oracle Corporation (ORCL.N) mengumumkan bahwa perangkat lunak sumber daya manusianya untuk bisnis akan menyertakan fitur kecerdasan buatan generatif yang, antara lain, akan membantu pembuatan deskripsi pekerjaan dan tujuan kinerja karyawan. Kerangka kerja kecerdasan yang disimulasikan seperti ChatGPT yang dapat membuat solusi mirip manusia untuk permintaan telah membanjiri area inovasi, dengan organisasi termasuk Microsoft Corp (MSFT.O) dan Google Letters in order (GOOGL.O) mengoordinasikannya ke dalam perayap web.
Banyak klien bisnis telah bergerak ke arah inovasi intelijen buatan manusia yang generatif dengan lebih hati-hati karena hal itu dapat mengarang kebenaran palsu dan tertipu dengan mengatakan hal-hal yang mengganggu. Bisnis besar menggunakan perangkat lunak sumber daya manusia Oracle, antara lain, untuk merekrut karyawan baru dan melakukan tinjauan kinerja yang akan menempatkan tombol pada sejumlah besar bidang dalam produk yang secara alami akan membuat draf teks untuk hal-hal seperti posting pekerjaan atau tujuan pelaksanaan.
Menempatkan mitra intelijen buatan manusia sebagai tombol sebagai lawan dari chatbot yang menjawab perintah tanpa syarat yang dibuat oleh pengguna manusia dimaksudkan untuk memastikan tombol tersebut "menghasilkan hasil yang layak dan hasil yang aman," kata Rich Buchheim, VP bagian dewan untuk  Aplikasi Wawasan Serbaguna.
Buchheim mengatakan teks selanjutnya bagaimanapun juga harus didukung oleh manusia.
"Kami tidak berharap intelijen simulasi generatif akan menyusun tujuan Anda untuk Anda. Ini akan memberi Anda titik awal, dan itu akan memberi Anda data bermanfaat yang dapat Anda mulai," kata Buchheim.
Sorotan seharusnya dilakukan sebelum tahun ini berakhir.
Rekan Waterman, VP pengujian individu dan sumber daya manusia, inovasi dan pengembangan dewan, mengungkapkan lebih jauh ke masa depan, sedang mengerjakan bagaimana melibatkan kecerdasan berbasis komputer untuk proyek SDM yang lebih rumit, mirip dengan cara menulis prasyarat pekerjaan yang setuju dengan pedoman terdekat di berbagai sektor bisnis.
"Mungkin diperlukan 14 hari seminggu bagi seseorang untuk mengejar keputusan dan kemudian melaksanakannya. Jika kita dapat mengubahnya menjadi jam dan menit, di situlah kita benar-benar melihat perbedaan dengan hasil yang mungkin dari generatif simulasi kecerdasan," kata Waterman.
