Mohon tunggu...
devandha erlangga
devandha erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa UNNES

education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pembelajaran Anak Usia Sekolah melalui Media Flash Card Interaktif di RT 02 Desa Trayu Singorojo

4 Oktober 2025   19:26 Diperbarui: 4 Oktober 2025   19:44 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan sejatinya tidak terbatas pada ruang kelas atau sekolah formal. Belajar bisa terjadi di mana saja, termasuk di tengah masyarakat. Di era yang serba dinamis ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung anak-anak agar tetap semangat menimba ilmu di luar sekolah. Salah satu contoh inspiratif datang dari RT 02 Desa Trayu, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, di mana kegiatan edukatif diadakan dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan. Kegiatan ini mengusung konsep pembelajaran berbasis masyarakat melalui penerapan media flash card interaktif untuk anak-anak usia sekolah dasar.

Latar belakang dari kegiatan ini berawal dari kondisi bahwa anak-anak di lingkungan masyarakat sering kali memiliki waktu luang setelah pulang sekolah, namun tidak semua memanfaatkannya dengan kegiatan positif. Melihat hal tersebut, muncul gagasan untuk menghadirkan kegiatan edukatif yang ringan, menarik, dan tetap bermanfaat. Flash card interaktif dipilih karena sifatnya sederhana, mudah digunakan, dan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu anak. Selain itu, media ini juga melatih konsentrasi, daya ingat, serta kemampuan komunikasi ketika anak-anak berdiskusi atau menebak gambar bersama teman-temannya. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam transformasi cara belajar anak di lingkungan RT, agar pembelajaran tidak hanya dipahami sebagai aktivitas di sekolah, melainkan juga bagian dari kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di rumah Ketua RT 02, Bapak Suyanto. Rumah beliau dijadikan lokasi karena cukup luas dan mudah dijangkau oleh anak-anak di lingkungan sekitar. Suasana kegiatan berlangsung sederhana namun penuh semangat. Anak-anak usia sekolah dasar diajak untuk mengenal bagian tubuh manusia menggunakan media flash card interaktif yang berisi gambar, informasi, serta permainan sederhana. Sebelum kegiatan dimulai, fasilitator menjelaskan cara menggunakan kartu dan memberikan contoh permainan. Setelah itu, anak-anak bergantian memainkan kartu dalam kelompok kecil, mulai dari tebak gambar, menjawab pertanyaan tentang fungsi anggota tubuh, hingga menyusun potongan kartu seperti puzzle.
Anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan. Mereka saling berebut untuk mencoba kartu terlebih dahulu, menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi. Tidak hanya itu, mereka juga saling membantu teman yang kesulitan menjawab, sehingga tercipta suasana belajar yang komunikatif. Hal ini membuktikan bahwa belajar sambil bermain mampu meningkatkan semangat sekaligus mempererat hubungan sosial.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari perangkat RT setempat. Bapak Suyanto, selaku Ketua RT 02, sangat mengapresiasi inisiatif penggunaan media flash card ini. Beliau menilai bahwa kegiatan seperti ini memberikan manfaat ganda, yaitu membantu anak-anak belajar sekaligus memperkuat kebersamaan warga. Dukungan ini semakin mempertegas bahwa pendidikan berbasis masyarakat dapat berjalan baik ketika ada sinergi antara warga, orang tua, dan pengurus lingkungan.

Hasil dari kegiatan ini cukup nyata. Anak-anak menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai anggota tubuh manusia, terutama setelah mengikuti permainan yang dilakukan berulang-ulang. Mereka tampak lebih percaya diri ketika menjawab pertanyaan dan lebih aktif dalam berdiskusi. Selain manfaat kognitif, kegiatan ini juga membawa dampak sosial yang positif. Anak-anak belajar untuk bekerja sama, saling menghargai, dan berinteraksi dalam suasana yang menyenangkan. Orang tua pun merasa senang karena anak-anak mendapatkan aktivitas yang bermanfaat di lingkungan rumah, sementara warga RT merasakan adanya kebersamaan baru yang semakin mempererat hubungan sosial.

Kegiatan ini memberikan refleksi bahwa inovasi pendidikan tidak selalu membutuhkan fasilitas sekolah yang lengkap atau teknologi yang canggih. Dengan semangat gotong royong dan ide kreatif, kegiatan sederhana seperti penggunaan flash card dapat memberikan dampak besar. Ke depan, kegiatan serupa dapat dikembangkan dengan tema-tema lain seperti pengenalan lingkungan, kesehatan, atau pendidikan karakter, sehingga anak-anak memiliki kesempatan untuk belajar beragam hal penting di luar sekolah.

Sebagai penutup, transformasi pembelajaran di tingkat RT ini menjadi bukti bahwa inovasi pendidikan dapat tumbuh dari inisiatif masyarakat. Melalui media flash card interaktif, anak-anak di RT 02 Desa Trayu tidak hanya belajar mengenal tubuh manusia, tetapi juga belajar berinteraksi, bekerja sama, dan menikmati proses belajar dengan gembira. Kegiatan sederhana ini membuktikan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan masyarakat dapat menjadi ruang belajar yang bermakna bagi generasi muda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun