Menurutku sih cinta segitiga itu sebuah kekonyolan. Â Sebab yang namanya cinta harusnya sih hanya antara dua anak manusia. Â Sehingga ketika sudah menjadi tiga hati yang terlibat, maka dipastikan bukan cinta, melainkan judi. Â Yup, berjudi dengan rasa, dan waktu. Â Menunggu kapan bom waktu meledak, dan jedaarrrr.....udahan deh.
Pengalaman seorang teman yang mencoba bertahan dengan hubungan LDR alias Long Distance Relationships alias cinta jarak jauh. Â Kocak dan sepertinya letih jiwa sekali temanku ini. Â Terkadang senang ketika kekasihnya menelpon, tetapi cukup sering juga galau sendiri. Â Ujungnya berbuat kekonyolan dengan bermain api.
"Enggak kok, gw cuma berteman dan nggak lebih dari itu. Â Lagian cowok gw khan orang luar, ngapainlah dengan yang lokal." Katanya penuh keyakinan 1000 persen dulu.
Sebagai rekan sekerja sih, aku ok saja. Â "Baiklah kalau begitu." Kataku singkat penuh ragu. Â Bagaimana tidak ragu kalau klien yang kemudian dikatakan hanya berteman menjadi sering banget menyambangi kantor kami. Â Lebih repotnya lagi, aku juga keseret dalam drama mereka dengan pasword, tolong.
Terus terang lama-lama gerah juga karena dikondisikan jadi rajin berbohong. Â Aku mulai berpikir, "Gile...gw rugi banget berdosa gara-gara orang lain." Â Maka mulailah aku bersikap keras, "Sorry say, gw udahan yah bohongnya. Â Repot juga mikirin skenarionya."
Hahah...aku sangka dia akan tobat, tetapi kok malah jadi halu. Â "Duhh...gitu banget sih sama gw. Â Lagian, jujur gw juga nggak yakin tuh bule di sana setia. Kalau gw jelas di sini cuma berteman kok, nggak lebih. Â
Emang sih kita sering jalan, tetapi itu karena cocok obrolannya, nggak pakai hati tapinya say." Â Katanya membela diri, dan aku tambah bingung dengan ungkapan enggak pakai hati.
Ehhhmmm... bertambah bingungnya lagi sebab temanku ini mulai halu cowok LDR nya juga selingkuh seperti dirinya? Â Wah...kalau begini, bukan lagi cinta segitiga, tapi bisa jadi segiempat alias bujursangkar atau persegipanjang, pikirku.
Singkat cerita, aku tetap memilih berhenti jadi bagian dramanya. Â Serius, tidak mau terseret dalam kekisruhan yang pasti tinggal menunggu waktu. Â Terbukti kejadian, bom benar meledak dan seru.
"Say...gw diputusin sama si bule." Katanya patah hati. Â Aku sih diam saja, karena ngeri keseret kembali.