Mohon tunggu...
Desy  Anis
Desy Anis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tahun Selanjutnya, Bagaimana Keadaan Bank Syariah?

11 Desember 2016   22:19 Diperbarui: 11 Desember 2016   22:25 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hadirnya lembaga keuangan Bank Syariah di Indonesia kini menjadi pilihan masyarakat untuk menginvestasikan dananya. Entah dalam bentuk tabungan, deposito ataupun pinjaman. Sesuai dengan iming iming yang di ketahui masyarakat awam tentang Perbankan Syariah bahwa betapa menguntungkan nya bertransaksi di Bank Syariah. Jika di bandingkan dengan bank Konvensional bahwa pinjaman pada Bank Syariah tidak di kenakan bunga pinjaman. Namun, lebih di kenal dengan istilah Bagi Hasil atau bahasa lainnya Profit sharing. Bagi Hasil sendiri dalam Bank Syariah memiliki arti membagi keuntungan bersih dari usaha atau investasi yang sudah dijalankan. Sedangkan besarnya keuntungan untuk pihak bank dan nasabah sudah di putuskan saat akad akan di tandatangani. Jadi itu bisa menghindari cekcok ketika bisnis tersebut di jalankan.

Namun, tidak sedikit pula para nasabah yang masih merasakan keberatan tentang akad di Bank Syariah. Padahal perjanjian sudah di sepakati di awal. Tentang transaksi apa yang di gunakan, akad, bagi hasil dan perjanjian tertulis lainnya. Menurut para nasabah kasus pinjaman sering terjadi menjadi masalah utama. Sebagaimana yang telah di sepakati di awal bahwa dalam Bank Syariah tidak ada bunga pinjaman melainkan di ganti dengan bagi hasil. Namun di tengah perjalanan pinjaman tersebut banyak nasabah yang keberatan karna pengembaliannya di kenakan bunga meningkat dan bunga menurun.

Banyak nasabah yang salah mengartikan hal itu, sehingga menyebabkan reputasi bank Syariah di masyarakat semakin mendapat tanggapan yang tidak baik. Resiko reputasi dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan Bank Syariah kedepannya. Bukan menjadi lebih baik sesuai yang di harapkan. Jika hadirnya Bank syariah di Indonesia ini akan memperbaiki perekonomian Indonesia, namun malah semakin membuatnya semakin jauh tertinggal. Masyarakat negara Indonesia memang sudah lama menganut kapitalis. Begitu juga mereka sudah sangat percaya dengan Bank Konvensional. Kebanyakan dari masyarakaat Indonesia ketika sudah merasa di kecewakan oleh Bank Syariah, mereka akan berfikir dua kali untuk meneruskan menjadi nasabah di Bank Syariah tersebut. Dan lebih memilih Bank Konvensional yang segalanya sudah terlihat pasti dan tidak samar.

Padahal, pada dasarnya semua itu hanya berawal dari komunikasi dan penjelasan di awal tanpa ada yang di tutupi. Atau lebih tepatnya antara pihak Bank dengan Nasabah sudah ada sharing jelas antara keuntungan dan kerugian yag akan di alami kedepannya. Atau pihak bank bisa lebih menjelaskan dengan rinci akad atau perjanjian yang di sepakati sebelumnya. Karna jika itu tidak di jelaskan di awal resikonya akan sangat berdampak bagi Bank Syariah kedepannya. Apakah akan semakin berkembang atau akan kalah dengan Bank Konvensional dan akhirnya hilang begitu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun