Mohon tunggu...
Desya AdrimiyaPuspita
Desya AdrimiyaPuspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa aktif yang terletak di kampus jakarta, yang mempunyai keterkaitan tentang berkomunikasi dengan baik, kuliner, dan mengetahui seseorang lebih dalam karena mempunyai kepekaan yang cukup tinggi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Wright Mills dalam Memandang Konflik

16 November 2022   18:26 Diperbarui: 16 November 2022   18:32 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Charles Wright Mills merupakan sosiolog asal dari Amerika yang pada tanggal 28 Agustus 1916 di Waco, Texas. Di tahun 1939, ia menempuh pendidikannya dengan mendapatkan mendapatkan gelar sarjana dan master di Universitas Texas. Di tahun 1941 melanjutkan pendidikannya untuk mendapatkan gelar Ph.D di Universitas Winconsin. Mills menjadi seorang pendidik dengan pengalamannya yang pertama kali mengajar di Universitas Maryland. 

Di tahun 1946, ia bergabung menjadi seorang dosen sosiologi dengan Fakultas Sosiologi di Universitas Columbia. Mills meninggal dunia di Nyack, New York pada tanggal 20 Maret 1962 karena penyakit yang dideritanya. 

Mills bisa dikatakan meninggal dalam usia yang muda. Akan tetapi, ia dapat memberikan kontribusi sebagai tokoh sosiolog melalui buku karyanya. Seperti buku yang berjudul The Power Elite di tahun 1956, White Collars: The

American Middle Classes, The Sociological Imagination di tahun 1959, dll. Dalam semua tulisan Mills memaknai dunia berdasarkan pandangan teoritis yang dipengaruhi oleh Max Weber. Dimana pandangan tersebut membahas mengenai sistem sosial budaya yang bergantung pada nilai-nilai kemanusiaan, pikiran dan perilaku. 

Sehingga asumsi dasar pemikiran Mills ini memiliki sifat rasionalisasi, yang mana asumsi dasar sifat manusia dan masyarakat tidak dapat terpisah dari struktur sosial dan sejarah karena interaksi yang dibentuk untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. 

Dari hal itu, perubahan mempercepat era zaman yang menjadi berat baginya karena dipegang kendali oleh organisasi yang membesarkannya, sehingga mereka tunduk terhadapnya yang menyebabkan tidak jarang adanya suatu konflik yang terjadi. 

Menurut Mills memandang konflik dalam masyarakat disebabkan karena perbedaan kepentingan dan sumber daya yang menimbulkan adanya struktur sosial dalam masyarakat, sehingga akan adanya alienasi. Alienasi yang dibahas pada pemikiran Mills mengenai alienasi birokrasi. 

Dimana hal tersebut ada pada karya buku nya yang berjudul "White Collars: The American Middle Classes". Dimana pada saat itu pekerja mengalami alienasi dari apa yang mereka kerjakan Ia melihat bahwa para pekerja di kantor (White Collar Worker) ini apatis, takut, dan dibentuk oleh kebudayaan massa. 

Dalam masyarakat modern, mereka yang mempunyai kekuasaan sering kali menggunakan kekuasaan itu secara tersembunyi guna melakukan manipulasi. Maka Mills menilai bahwa birokrasi itu identik dengan manipulasi. Contoh dalam dunia bisnis dan pemerintah, para pekerja bekerja bukan membuat sesuatu yang menjadikan barang miliknya melainkan dengan mengubah sesuatu yang telah dibuat oleh orang lain dan menjadikannya sumber keuntungan. 

Sehingga Mills menekankan bahwa alienasi muncul dari keprihatinannya terhadap hubungan antara karakter dan struktur sosial. 

Imajinasi Sosiologi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun