Mohon tunggu...
Desty Rahmadany
Desty Rahmadany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar

Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas linkr.bio/Hijabart

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Seorang Muallaf yang Berawal dari Sebuah Kebingungan

23 Agustus 2022   20:40 Diperbarui: 24 Agustus 2022   00:14 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada seorang pemuda yang menceritakan kisahnya, dulunya ia seorang remaja yang acuh tak acuh dengan yang namanya agama dan tidak diajarkan agama oleh orang tuanya, dia baru belajar agama dari sebuah game, jadinya dia sering mengolok-ngolok agama. 

Namun, keluarganya adalah penganut agama Khatolik. Karena ia penasaran mengenai asal manusia, ia bertanya pada pastor pemuka agama Khatolik.

 "Pastor..Pastor asal manusia dari mana ya?"

Pastor menjawab, "dari Tuhan pencipta semesta alam"

Pemuda itu bertanya lagi, "Kalau begitu Pastor, yang menciptakan manusia dan alam semesta yang mana?, kan ada 3; bapa, putra, atau roh kudus?"

"Lik, 3 Tuhan ini adalah 1, dan 1 Tuhan ini ada 3 entitas. Walaupun ada 3 entitas, dia tetap 1 karena tidak terpisah-pisahkan. 3 tapi tidak terpisah-pisahkan, 1 tapi terpisah. ada 3 walaupun terpisah tetap 1, dia ada 3." jawab Pastor tersebut.

Dia bingung, maksud Pastor tersebut.

Kemudian, pemuda itu lanjut bertanya, "kalau gitu, Pastor kenapa Tuhan ada 3, kenapa tuhan nggk 4, kenapa Tuhan nggk 5?"

"Lik, kamu nggk boleh bilang begitu, karena Tuhan itu 3 dalam 1 dan 1 dalam 3, itulah yang kita yakini dan kamu nggk boleh banyak tanya, itulah keimanan. 

Kalau kamu banyak tanya, berarti kamu belum beriman. " Kata Pastor tersebut.

Besoknya, pemuda tersebut membaca buku agama yang di dalamnya tertulis: Sebelum Yesus mati di kayu salib, maka dia berkata "Tuhan-tuhan mengapa engkau meninggalkan aku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun