Mohon tunggu...
Destyana fitria dewi
Destyana fitria dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

mahasiswa D3 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS 'AISYIYAH YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dalam Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19

24 Januari 2022   21:20 Diperbarui: 24 Januari 2022   21:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemanfaatan media sosial dalam pembelajaran selama pandemic covid-19

Senin, 2 maret 2020 adalah dimana Indonesia diserang oleh penyakit yang tidak terlihat, yakni adalah corona virus. Virus yang berasal dari salah satu kota yang berada di negara China yaitu Wuhan yang akhirnya menyebar hampir ke seluruh dunia. Dan sejak itu Indonesia pun mengalami dampak yang cukup serius dari penyebaran virus ini. Salah satu nya adalah menghambat kegiatan belajar mengajar bagi seluruh pelajar juga guru dan dosen. ini tentunya bukan hal yang mudah untuk para pengajar, dimana mereka harus tetap memberikan ilmu kepada pelajar-pelajar Indonesia namun terhambat oleh adanya virus ini.

Merespon dari masalah ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Salah satu isinya adalah kebijakan untuk melaksanakan proses Belajar dari Rumah (BDR).

Dan dimulai dari situ para pengajar mulai memikirkan media apa yang harus digunakan untuk menyalurkan ilmunya kepada para murid agar efektif dan mudah dimengerti. Dan akhirnya banyak media-media pembelajaran yang muncul untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar. Media-media tersebut adalah seperti , WhatsApp, Zoom, Instagram, GoogleMeet, YouTube, Facebook, twiter, dan berbagai macam media lainnya. Berikut adalah media-media yang sering digunakan untuk pembelajaran online selama pandemic ini  

  • WhatsApp
  • Pada pembelajaran online di masa pandemic covid-19 ini whatsapp adalah media yang paling banyak digunakan. Whatsapp membantu proses penyampaian informasi materi apa yang akan dipelajari serta mempermudah guru dalam proses pembelajaran dengan adanya vitur yang tersedia. Penggunaan whatsapp dinilai efektif sebagai media komunikasi pembelajaran online pada masa pandemi ini.
  • Zoom
  • Tidak kalah dengan whatsapp,zoom juga banyak digunakan di masa pandemi ini.. Media zoom ini sering digunakan para pelajar untuk menggantikan pertemuan offline guru atau dosen dengan para pelajarnya. Dikarenakn dengan zoom ini para murid dan mahasiswa bisa menatap wajah dosen atau guru dan disitu diharapkan bisa mengobati rasa rindu mereka dengan teman-temannya dan dengan guru. Tentunya dengan melihat guru atau dosen menjelaskan dengan zoom akan  lebih mudah dipahami dari pada hanya dengan chat atau hanya dengan materi saja tanpa penjelasan.
  • Instagram
  • Sebagian besar anak muda sekarang sudah mempunyai akun instagramnya. Kebanyakan mereka menggunakannya utuk mengabadikan momen- momen juga mengekspose dirinya masing- masing. Namun jangan salah Instagram juga bisa digunakan untuk media pembelajaran juga lohh. Fitur Instagram yang dapat di jadikan media pembelajaran adalah feed dan instastory. Fitur ini digunakan untuk memberikan materi dalam bentuk foto atay video yang didesain semenarik mungkin agar pelajar tidak bosan membaca materinya dan juga agar lebih seru belajarnya.
  • Youtube 
  • Youtube adalah salah satu media yang gak kalah banyak juga penggunanya. Youtube ini sering sekali menghadirkan banyak materi yang dibutuhkan pelajar dari berbagai macam sumbernya. Selain itu youtube sering digunakan guru atau dosen untuk mengirimkan video penjelasan materi agar lebih dimengerti oleh pelajar. Dan dari banyak pengamatan sering sekali mahasiswa atau murid mengatakan bahwa belajar melalui video youtube lebih mudah dipahami daripada dengan ppt atau buku. Mereka banyak mengatakan bahwa belajar melalui youtube ini sangat menarik karena banyak para pembuat video ini mengedit penjelasan materi pembelajaran dengan editan yang menarik perhatian juga seru yang menjadikan pelajar tidak mudah bosan menontonnya.

Pembelajaran online selama pandemic ini juga memunculkan banyak adanya konflik, dikarenakan di kalangan yang mampu mungkin ini tidak menjadi masalah, namun dikalangan orang yang tidak mampu akan menjadi masalah. Dikarenakan tidak semua anak memiliki gadget atau handphone. Dan menjadikan orang tuanya mengharuskan membeli untuk sekolah anaknya,maka dari itu kebanyakan orang tua mengeluh dengan di adakannya pembelajaran secara online ini.

Bahkan untuk sampai saat ini masih belom ada Batasan usia yang pasti untuk anak bisa memiliki handphone sendiri dan bisa menggunakan media social. Seorang pemerhati anak di Indonesia yang dikenal dengan nama Kak Seto ini mengatakan bahwa pemberian handphone kepada anak usia dini adalah keputusan yang kurang tepat. Menurut beliau pemberian hanphone ini sebaiknya diberikan pada anak yang sudah berumur 16 tahun agar mereka bisa lebih bijak menggunakan hanphone juga media social. Namun di Indonesia ini masih belom ada usia ideal bagi anak untuk memilik handphone sendiri,yang pada akhirnya orang tua pun memperbolhkan anak memiliki hanphone sendiri karena mereka berhak memberikannya di umur berapapun tanpa adannya peraturan pemerintah yang pasti

Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, memiliki kebijakan yang mensyaratkan usia minimal 13 tahun untuk memiliki akun di media sosial tersebut. Untuk aplikasi Whatsapp yang cukup populer di Indonesia, saat ini tidak memerlukan pendaftaran untuk memiliki akunnya karena pemilik ponsel sudah langsung otomatis bisa menggunakan aplikasi ini jika sudah mendaftarkan nomor ponsel yang dikaitkan dengan usia pengguna yang memiliki KTP yaitu 17 tahun.

Berdasarkan pandangan beberapa praktisi teknologi informasi dan pemerhati anak, serta ketentuan usia minimal yang dipersyaratkan oleh media sosial untuk memiliki akun, anak usia SD sebenarnya kurang sesuai untuk memiliki smart phone sendiri dan memanfaatkan media sosial. Dalam masa darurat pandemi global Covid-19, para guru berkreasi memanfaatkan media sosial untuk melaksanakan BDR. Bagaimana agar pemanfaatan media sosial dalam masa BDR tetap aman bagi siswa? Mutlak diperlukan kerjasama dengan orang tua dalam implementasinya. Inilah saatnya peran orang tua untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran di rumah. Pemanfaatan media sosial untuk pelaksanaan BDR bagi siswa, menurut hemat penulis, bersifat sementara dalam masa darurat pandemi global Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun