Mohon tunggu...
Dessy Suryawati
Dessy Suryawati Mohon Tunggu... Penerjemah - Arabic student at UIN Maliki malang East Java Indonesia Ig: @dessysuryawati

"خَيْرُالنَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Buah Hati Mengalami Keterlambatan Berpikir? Bunda Jangan Khawatir

28 November 2018   23:36 Diperbarui: 29 November 2018   09:54 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mba, anakku sangat loading banget dalam memahami pelajaran mbak, semua yang saya ajarkan tak lebih dari 5 menit langsung lupa, anak saya susah sekali berkomunikasi khususnya dalam pengucapan secara verbal. 

Begitulah yang digelisahkan oleh wali murid dari ananda sebut saja Mawar (nama disamarkan) yang juga menjadi murid bimbingan belajar saya disebuah lembaga. Sebelumnya saya merasa kasus yang telah dialami mawar adalah hal yang biasa karena dia masih anak anak yang duduk dibangku kelas 4 SD. Namun ketika saya betatapan langsung dan memulai komunikasi dangan yang bersangkutan nyatanya benar apa kata  ibu tadi, kelemahan dalam berbicara juga keterlambatan dalam pemahaman pelajaran menjadi hambatan bagi Mawar untuk dapat menguasai mata pelajaran yang ia terima.

Sebagai orang yang ikut mengambil alih dalam tanggungjawab untuk membantu Mawar belajar, maka saya merasa hal seperti ini adalah bumerang bagi masa depan yang bersangkutan dan tidak bisa dibirakan begitu saja, inisiatif yang cerdas harus ada dalam benah setiap pendidik. 

Menurut Herschel R. Lessin, M.D, spesialis anak dari The Childrens Medical Group PLLC, Amerika Serikat, penyebab gangguan bicara dan bahasa salah satunya adalah dari proses pendengaran, penerus implus ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Kasus yang dialami oleh Mawar membuat saya berfikir apakah ini adalah satu satunya penyebab utama yang menjadikan bersangkutan mengalami kesusahan dalam belajar dan pemahaman belajar?

Selain mendampingi Mawar dalam belajar mata pelajaran umum dimalam hari saya juga menjadi guru mengaji  pada sore hari. Namun ada hal yang menarik yang saya temukan disini, saya menemukan adanya  hal yang segnifikan antara  pemahaman Mawar pada saat mempelajari mata pelajaran umum dan ketika harus membaca huruf hijaiyah saat mengaji disore hari. 

Pada saat belajar mata pelajaran umum dimalam hari yang meliputi kegiatan mengerjakan soal soal PR dari sekolah sangat terasa sekali kesusahan dia dalam menghafal dan memahami pertanyaan yang ada, namun dia sangat lancar dalam membaca huruf huruf arab gandeng dengan nada yang telah dipelari dan juga kemampuan dia dalam kaligrafi juga mewarnai bagitu bagus bahkan dibandingkan dengan teman temanya yang lain. 

Hal ini membuat saya berfikir, sesuatu yang bersifat verbal dan memerlukan imajinasi membuat Mawar menjadi lebih terbantu dan berkembang ketika dihadapi oleh materi. 

Dengan adanya masalah seperti ini maka saya mencoba untuk mensisipkan hal yang bersifat visual ketika belajar mata pelajaran umum bersama Mawar, saya pun segera berkomunikasi dengan orangtua azizah menyangkut satu mata pelajaran yang saya ambil yaitu Bahasa Arab  dan kemudian orang tua Mawar mengambil tindakan seperti  memberikan gambar yang berisi kosakata yang kemudian ditempelkan didinding kamar agar ketika sebelum atau setelah bangun tidur Mawar dapat membaca hingga hafal, sedangkan saya sendiri mencoba untuk memperbanyak lagi kegiatan yang melibatkan suara seprti menghafal dangan bunyi kemudian mensisipkan beberapa gambar, saat itu saya mencoba mata pelajaran bahasa arab , dalam menghafal kosa kata gambar dan suara sendiri menjadi modal utama terkuasainya objek yang harus tercapai. 

Dengan bermodal kesabran dan ketelatenan yang harus dimiliki seorang pendidik dan juga keyakinan maka sesuatu yang susah akan selalu menemukan jalan keluarnya. Saat tiba memasuki masa Ujian Akhir Semester saat itu saya mendampingi 2 murid saya Mawar dan Mega (nama disamarkan), saya perintahkan mereka berdua untuk menghafal kosa kata di LKS dan saya berikan waktu 20 menit, Mega adalah murid sangat pandai, bisa dibilang kebalikan dari Mawar, hafalan dan pemahaman pelajaran begitu cepat. 

Namun ketika saya memulai evaluasi hafalan kosakata dalam waktu 20 menit itu Mawar memberikan sebuah kejutan, pertanyaan rebutan yang saya berikan kepada mereka berdua hampir semuanya direbut oleh Mawar dengan cepat. Ketika saya tanyakan "mba Mawar  belajar darimana?" ia menjawab bahwa bahwa dikamarnya banyak sekali gambaran seperti itu.

Dari sini kita dapat tarik benang merah, bahwa tidak sepatutnya pengecapan kata bodoh itu pantas untuk anak anak yang mengalami kesulitan seperti mawar, sebagai pendidik yang baik mencari titik terang potensi peserta didik dan solusi cemerlang lebih utama daripada meyakini kekuranganya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun