Mohon tunggu...
Dessi Christanti
Dessi Christanti Mohon Tunggu... Dosen - seorang Ibu dan istri

Selalu bersyukur dan berpikir positif

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Jika "2+2=22", Inilah Konformitas dalam Film "Alternative Math"

13 Oktober 2021   13:13 Diperbarui: 16 Oktober 2021   20:45 5210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Alternative Math. (sumber: mubi.com)

Percobaan ini diulang sebanyak 50 kali dengan partisipan yang berbeda-beda namun prosedurnya sama. Ternyata sebanyak 37 partisipan mengikuti jawaban kelompok yang salah. Hasil percobaan Asch ini menunjukkan bahwa sikap dan perilaku individu dapat terpengaruh oleh mayoritas kelompok.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa dengan mudah melihat perilaku konformitas ini. Hal ini karena pada dasarnya manusia mudah untuk melakukan konformitas. 

Remaja yang ikut-ikutan gaya artis K-pop karena semua temannya suka dengan K-pop.  

Ibu-ibu sosialita yang membeli tas branded padahal mungkin ia gak punya banyak uang, namun ia memaksa diri untuk beli hanya karena semua anggota kelompoknya menggunakan tas branded. Seseorang yang terpaksa setuju dengan hasil rapat karena ia merasa nggak enak kalau hanya ia sendiri yang tidak setuju. Tentu masih banyak lagi contoh konformitas dalam kehidupan sehari-hari. 

Banyak faktor yang membuat orang mengikuti pendapat kelompok atau perilaku orang lain. Salah satunya individu ingin menjadi bagian dari kelompok.  Individu tidak ingin  berbeda dengan kelompok. 

Faktor lainnya adalah tekanan kelompok yang dirasakan individu. Kelompok dapat melakukan berbagai bentuk tekanan, misalnya intimidasi, persuasi, ejekan, kritik, dan sebagainya. 

Dalam film alternative math, jelas bahwa kepala sekolah menyerah pada tekanan kelompok atau melakukan konformitas karena kelompok orangtua ini melakukan tekanan dengan cara intimidasi. 

Faktor lain adalah individu menganggap orang lain lebih pandai atau lebih berpengalaman sehingga individu menganggap pendapat orang tersebut pasti lebih benar daripada pendapatnya. Individu yang merupakan bagian dari kelompok minoritas biasanya cenderung melakukan konformitas pada kelompok mayoritas. Faktor selanjutnya, individu takut mendapat celaan sosial.

Ada satu adegan menarik pada film Alternative math, di akhir film Mrs. Wells akhirnya mengatakan bahwa 2.000+2.000=22.000. 

Jika Mrs. Wells tetap mengatakan bahwa 2+2=4, ia hanya akan mendapat $4.000. Mrs. Wells dengan cerdik memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungan dirinya.  Ini menunjukkan kadang individu melakukan konformitas bila hal itu menguntungkan bagi dirinya.

Melakukan konformitas itu baik atau buruk? Hmmm... saya berpendapat tergantung pada situasi, kondisi, bentuk perilaku atau pendapat yang diikuti dan dampak yang ditimbulkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun