Mohon tunggu...
desi trismulyani adha
desi trismulyani adha Mohon Tunggu... Staf Fakultas Ushuluddin dan Adab UINSSC

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran - aliran Utama dalam Filsafat Pendidikan Islam

2 Oktober 2025   17:00 Diperbarui: 2 Oktober 2025   16:34 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat pendidikan Islam merupakan salah satu cabang ilmu yang berpijak dan berlandaskan ajaran Al-Qur'an dan Hadits. Seiring dengan perjalanan sejarahnya, banyak bermunculan beberapa aliran pemikiran yang memengaruhi corak, warna pendidikan Islam. Aliran-aliran filsagat tersebut bukanlah hanya sekadar teori abstrak, melainkan memiliki implikasi nyata dalam kurikulum, terutama kurikulum pendidikan Islam, metode pengajaran, dan tujuan pendidikan. Menurut pandangan saya, sangat urgen untuk memahami kembali secara luas tentang aliran-aliran utama dalam filsafat pendidikan agar pendidikan Islam tidak kehilangan arah di tengah derasnya gelombang kemajuan teknologi yang semakin canggih serta arus globalisasi. Berikut ini aliran-aliran filsafat pendidikan Islam:

  • Aliran perennialisme Islam
  • Yaitu aliran filsafat yang menekankan pentingnya nilai-nilai abadi yang bersumber dari wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Bagi para pemikir perennialis, pendidikan harus menanamkan kebenaran universal yang bersifat transenden. Tokohnya seperti Al-Ghazali menegaskan bahwa ilmu yang paling utama adalah ilmu agama, sebab ia membimbing manusia menuju keselamatan dunia dan akhirat. Dalam konteks kekinian, aliran ini mengingatkan kita agar pendidikan tidak terjebak pada pragmatisme semata, tetapi tetap berlandaskan nilai-nilai ilahiah.
  • Aliran esensialisme Islam 
  • Yaitu, aliran filsafat yang berfokus pada penguasaan ilmu dasar yang dianggap esensial bagi kehidupan manusia. Sebab Ibn Khaldun, menekankan pentingnya mempelajari ilmu-ilmu fardhu 'ain dan fardhu kifayah secara seimbang. Pendidikan dalam pandangan Islam tersebut diarahkan untuk membentuk manusia yang rasional sekaligus bermoral. Menurut pandangan saya, esensialisme Islam sangat relevan dimasa kini dan dimasa yang datang untuk memperkuat dasar-dasar intelektual dan spiritual peserta didik di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih dan modern ini.
  • Aliran progresivisme Islam 
  • Yaitu, aliran filsafat yang terlahir dari kesadaran bahwa pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. Para pemikir kontemporer seperti Fazlur Rahman dan Syed Muhammad Naquib al-Attas menekankan pentingnya kontekstualisasi ilmu, sehingga pendidikan Islam mampu menjawab tantangan dan persoalan-persoalan modern tanpa kehilangan identitas. Dalam pandangan saya, progresivisme Islam menawarkan keseimbangan antara tradisi dan modernitas. Pendidikan tidak boleh statis, melainkan harus menjadi motor perubahan peradaban masa depan.
  • Aliran rekonstruksionisme Islam 
  • Yaitu, aliran filsafat yang bertujuan pada perubahan sosial. Pendidikan dipandang bukan sekadar transfer ilmu, melainkan sarana untuk membangun masyarakat yang adil, beradab, dan berlandaskan nilai tauhid. Contohnya, pemikiran Hasan Langgulung yang menekankan pendidikan sebagai proses pembinaan manusia sebagai insan kamil yang sanggup memperbaiki kondisi umat manusia. Di tengah krisis moral dan ketidakadilan sosial, aliran ini sangat relevan untuk mengembalikan fungsi pendidikan sebagai media instrumen perbaikan umat.

Saya berpendapat dari empat aliran filsafat tresebut adalah pendidikan Islam yang ideal tidak terjebak pada satu aliran tunggal, melainkan bersifat integratif. Nilai-nilai perennialisme perlu dijaga dan aplikasikan agar pendidikan tetap berakar pada wahyu, sementara esensialisme memberikan fondasi ilmu yang kuat dan kokoh. Di sisi lain, progresivisme dan rekonstruksionisme mendorong pendidikan untuk terus selaras, relevan pada masa sekarang dan akan datang serta berdampak pada kehidupan sosial. Dengan demikian pendekatan integratif inilah, pendidikan Islam akan mampu melahirkan generasi yang beriman, berilmu, dan beramal saleh serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Demikanlah penutup opini saya, bahwa filsafat pendidikan Islam sesungguhnya merupakan ikhtiar untuk memadukan wahyu dengan akal, tradisi dengan inovasi, serta individu dengan masyarakat. Bahkan aliran-aliran filsafat Islam tersebut, menunjukkan bahwa Islam itu memiliki khazanah pemikiran yang luas, kaya dan dinamis. Persoalan dan tantangan kita hari ini adalah bagaimana mengeksplor serta mengaktualisasikan warisan intelektual tersebut dalam sistem pendidikan kekinian dan modern agar tetap sejalan dengan tujuan utama: membentuk manusia paripurna ataupun insan kamil.

Bahan Bacaan

  1. Subiantoro, Ajar dan Mansur, Rosichin. (2025). Eksplorasi Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Islam: Konsep, Tokoh, dan Implikasinya dalam Pembelajaran. SINOVA: Jurnal Ilmu Pendidikan & Sosial, 103--113.
  2. Musyaffa, M. A., & Haris, A. (2022). Hakikat Tujuan Pendidikan Islam Perspektif Imam al-Ghazali. Dar El-Ilmi: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora, 9(1), 1--15.
  • Ilham, Dodi. (2020). Persoalan-Persoalan Pendidikan dalam Kajian Filsafat Pendidikan Islam.  Jurnal Dikdaktika, Vol. 9, No.02, 179--188.
  1. Langgulung, Hasan. Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka al-Husna, 2003.
  2. Rahman, Fazlur. Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition. Chicago: University of Chicago Press, 1982.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun