Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Setop Menjadi "Flexting", Berikut 3 Alasan yang Memperkuatnya

23 Juni 2021   17:26 Diperbarui: 24 Juni 2021   02:03 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi flexting (sumber: independent.co.uk)

Flexting, salah satu sikap yang ditunjukkan oleh seorang flexter kepada objek sasarannya ketika akan berkencan, benarkah flexting termasuk ke dalam kategori kencan yang harus dihindari?

Perkenalan dan pertemuan di era digital seperti sekarang ini bisa dikatakan sangat mudah terealisasi. 

Ruang lingkup yang bisa dikatakan "cukup luas" mampu membuat pertemanan menjadi lebih luas pula. Tak terkecuali di dalam urusan percintaan.

Sudah begitu banyak bukti yang bertebaran di planet ini terkait dengan pertemuan yang menjadi nyata setelah melakukan perkenalan melalui perantara dunia maya. Bahkan ada yang sampai ke jenjang pelaminan.

Sebelum semua rangkaian paragraf ketiga terealisasi, akan ada proses yang menjadi jembatan di dalamnya. Salah satunya proses perkenalan. 

Melalui dunia maya, kedua insan yang telah intens menjalin komunikasi akan sedikit demi sedikit memperkenalkan diri mereka masing-masing.

Ilustrasi flexting (sumber: economictimes.indiatimes.com)
Ilustrasi flexting (sumber: economictimes.indiatimes.com)

Tipe setiap orang dalam memperkenalkan diri sangat bermacam-macam, seperti:

Pertama, ada yang lebih dominan tidak ingin diekspos oleh publik. Dengan kata lain, dirinya lebih banyak diam terhadap pencapaian atau apapun itu yang dimilikinya. 

Kedua, seseorang yang sangat ingin diakui secara publik, karena dirinya dengan sukarela akan memberitahukan segala hal, termasuk pencapaiannya. Terlebih lagi terhadap objek sasaran yang akan dikencaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun