Saat kita memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang belum pernah kita jumpai, di saat itu lah kita akan terjun dengan berbagai macam perandaian yang mulai menghiasi isi pikiran dan hati, seperti:
Pertama, terjebak di dalam ekspektasi
Kita ambil kasus yang sudah dijelaskan di atas, yaitu dua orang yang memutuskan untuk menjalani hubungan percintaan (pacaran) meskipun mereka belum pernah berjumpa. Pertanyaan, atas alasan apa kita bisa memiliki perasaan terhadap orang tersebut?
Tidak bisa dipungkiri, berbagai macam ekspektasi akan muncul di benak kita yang telah memutuskan untuk menjalin hubungan tanpa pernah bertemu.
Salah satunya, kita akan berekspektasi kalau orang tersebut memiliki wajah yang tampan dan rupawan (laki-laki), serta cantik nan manis dipandang (perempuan) melalui foto profil yang ditampilkannya. Ekspektasi kita pasti akan jatuh terhadap sesuatu hal yang baik-baik pada diri orang tersebut.
Seperti halnya, laki-laki tersebut membayangkan kalau perempuan itu terlihat seperti Moon Ga Young. Sedangkan perempuan tersebut membayangkan kalau laki-laki itu terlihat seperti Kim Soo Hyun.
Lengkap sekali bukan, ekspektasi yang terbayangkan akan sosok yang sangat sempurna. Namun faktanya, kita belum pernah berjumpa dengan dirinya.
Apabila ekspektasi ini tidak sama seperti kenyataannya, apakah kita akan tetap jatuh cinta pada orang yang bersangkutan?Â
Maka dari itu, jangan terlalu berekspektasi secara berlebihan terhadap sesuatu hal yang nyatanya belum pernah tampak di pelupuk mata.
Kedua, terlalu banyak pencitraan
Pencitraan merupakan gambaran terhadap sesuatu hal. Saat kita memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang belum pernah kita jumpai, salah satu cara yang harus dilakukan ialah selalu melakukan komunikasi dengannya. Suatu hubungan tanpa sebuah komunikasi di dalamnya tentu tidak akan berjalan dengan baik, percayalah.