Mohon tunggu...
Desica  Sibarani
Desica Sibarani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Sarjana

Pray Until Something Happen

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Kreatif Membangun Kreativitas Zaman Sekarang

23 Juni 2019   16:54 Diperbarui: 23 Juni 2019   18:42 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
First winner food startup Indonesia oleh Bekraf. Sumber: Dokpri

Perkembangan dunia dari masa ke masa mengalami perubahan. Perubahan dunia yang semakin maju dengan adanya teknologi yang canggih saat ini membuat pikiran manusia ingin melakukan semua hal dengan cara yang instan atau serba cepat. Cara pandang dunia telah berubah diberbagai aspek kehidupan mulai dari penerimaan informasi dan cara memasarkan suatu produk.  

Tidak ada lagi kata "ketinggalan zaman" jika sumber daya manusia mampu mengimbangi dirinya dengan percepatan digitalisasi yang semakin marak. Orang-orang yang mengikuti perkembangan zaman akan selalu memikirkan sesuatu hal untuk diciptakan agar berguna dimasa yang akan datang dan memiliki nilai jual yang tinggi. 

Inilah yang dimaksud sebagai kreativitas. Kreativitas tidak akan pernah terjadi jika tidak ada yang berani menaklukkan keinginannya untuk mewujudkan suatu ide yang muncul. 

Munculnya sebuah ide bisa dikatakan sebagai pengalaman yang tidak mengenakan tetapi bisa mendatangkan suatu perubahan yang lebih baik apabila ide tersebut dapat dilaksanakan dengan baik pula.

Di Indonesia sering muncul istilah ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah suatu konsep yang lebih mengedepankan ide-ide yang berasal dari sumber daya manusia dan yang akan menghasilkan suatu kreativitas dalam menciptakan sebuah lapangan kerja baru bagi banyak orang.

Ekonomi kreatif di Indonesia sudah dikenal saat masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akan tetapi pada saat itu perkembangan ekonomi kreatif belum berjalan dengan mulus. Kemudian masuk pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, ekonomi kreatif Indonesia mulai berkembang dan dikenal oleh kalangan wirausaha-wirausaha sehingga terbentuknya Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf).

Seperti dilansir Viva.co.id, Selasa, 4 Agustus 2015, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kontribusi dari ekonomi kreatif semakin nyata dan nilai tambahnya juga meningkat setiap tahun.

Ekonomi kreatif di Indonesia sekarang bukan lagi menjadi hal yang membingungkan tetapi menjadi hal yang harus dikembangkan. Banyak manfaat apabila ekonomi kreatif ini terus dikembangkan yaitu salah satunya dapat menekan jumlah pengangguran di Indonesia. Ekonomi kreatif ini juga yang akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia kedepannya.

Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke salah satu cafe yang menjual minuman yang terkenal dengan kebudayaan Jepang di daerah Bantul, Yogyakarta. Saya berniat mengunjungi tidak hanya untuk menikmati menu hidangan yang ada di cafe tersebut tetapi, saya ingin berbincang-bincang tentang cafe tersebut. Awal dari cafe tersebut bermula dari usaha rumahan, hingga pemilik dari cafe mengikuti kompetisi yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) pada tahun 2017 sampai mendapatkan penghargaan sebagai first winner food startup di Indonesia. Penghargaan yang diterima cafe tersebut mengalami perubahan yang cukup besar, yang semula hanya usaha rumahan bisa mendirikan pabrik yang memproduksi produk retail dan mulai dapat dipasarkan di minimarket dan supermarket Indonesia. Sampai sekarang, cafe tersebut masih tetap menjaga kualitas produknya. Pemilik dari cafe percaya bahwa produknya dapat menembus pasar internasional dan bisa memajukan perekonomian Indonesia.

Hal tersebut merupakan salah satu ide kreatif seseorang yang semula hanya bagian dari usaha rumahan sampai bisa menjadi first winner food startup di Indonesia serta mendapatkan dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Membahas tentang kreatifitas, kreatifitas sendiri tidak hanya di satu bidang, namun kreatifitas juga bisa digabungkan dibeberapa bidang seperti transportasi, sosial, ekonomi dan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun