Rabu, 2 Agustus 2023, Kelompok KKN 25 UMD UNEJ melakukan monitoring untuk kedua program kerja, yaitu Teh Dakota dan SayurpriseMie. Teh Dakota dimulai dari proses pemetikan daun yang dilakukan oleh sasaran yang berasal dari komunitas remaja dari Desa Kaligedang yang sudah dibentuk sebagai tim produksi Teh Dakota, kemudian pemotongan daun, penyangraian, penjemuran dan penghalusan  daun kopi yang dilakukan dirumah sasaran. Komunitas remaja dari sasaran Teh Dakota terdiri dari remaja yang baru lulus SMA tetapi belum memiliki pekerjaan. Selanjutnya kelompok KKN 25 UMD UNEJ mendampingi sasaran dalam pembuatan logo dan packaging produk Teh Dakota. Hasil Teh Dakota yang dibuat oleh sasaran juga mendapatkan apresiasi dari kepala Desa dan perangkat Desa terkait dengan cita rasa dari Teh Dakota. Kepala Desa dan perangkat desa mengungkapkan apresiasi mereka terhadap hasil kerja keras dan inovasi yang telah dilakukan dalam pengembangan Teh Dakota. "Rasa tehnya sudah pas, aroma kopi juga sudah tercium" ujar Kepala Desa ketika mencoba rasa dari Teh Dakota. Apresiasi yang diberikan oleh Kepala Desa dan perangkat Desa Kaligedang merupakan bentuk pengakuan terhadap manfaat nyata yang dapat diberikan oleh produk inovatif ini kepada masyarakat. Melalui hasil testimoni ini, sasaran dan kelompok KKN 25 UMD UNEJ dapat melihat bagaimana Teh Dakota telah mampu memenuhi harapan dan kebutuhan yang ada di kalangan masyarakat, khususnya di Desa Kaligedang.
Progres selanjutnya untuk produk SayurpriseMie, sasaran membuat adonan mie dirumah masing-masing, sambil didampingi oleh kelompok KKN 25 UMD UNEJ dalam proses pengawetan mie yang dilakukan menggunakan oven agar mie mampu bertahan lebih lama. Sasaran dari SayurpriseMie berasal dari komunitas ibu rumah tangga yang berasal dari Desa Kaligedang yang sudah dibentuk untuk memproduksi SayurpriseMie. Selain itu juga dilakukan pelatihan pada pembuatan logo dan packaging produk. Hasil produk SayurpriseMie yang dibuat oleh sasaran juga mendapatkan apresiasi dari kepala Desa dan perangkat desa. Bapak kepala Desa menyampaikan "Kekenyalan mie dan bumbunya sudah pas". Selanjutnya program kerja maggot dengan sasaran yang berasal dari para pemuda Desa Kaligedang yang sudah lulus SMA yang dibentuk untuk melaksanakan budidaya maggot, telah memasuki proses pengolahan yang dilakukan oleh sasaran dimulai dari pengambilan maggot dewasa, kemudian maggot yang telah dipilih disiram dengan air mendidih lalu disangrai menggunakan pasir pantai hingga kering, kemudian maggot kering yang sudah dingin dikemas menggunakan botol plastik berukuran 150 mL. Kelompok KKN 25 juga mendampingi sasaran untuk peninjauan lokasi kandang lalat dan pembuatan kandang lalat.Â
Sasaran dari ketiga produk yang dikembangkan oleh Kelompok KKN 25 UMD UNEJ dapat membuat produk hingga tahap dimana produk siap untuk dipasarkan. Salah satunya yaitu produk Teh Dakota yang diproduksi oleh sasaran dapat terjual 4 pcs kepada bapak Mandor Besar, selain membeli produk pak Galih selaku Mandor Besar juga memberikan saran untuk keberlanjutan dari produk Teh Dakota "Sebaiknya untuk keberlanjutan produk Teh Dakota bisa dikonsultasikan lebih lanjut dengan Asisten Tanaman mengenai jumlah daun kopi yang dibutuhkan kedepannya, jika daun kopi yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak". Selanjutnya  pada minggu ini tepatnya pada tanggal 4 Agustus 2023 sasaran bersama Kelompok KKN 25 UMD UNEJ  memasarkan produk Teh Dakota dan SayurpriseMie di salah satu swalayan "Toko Selera" yang berada di daerah Blawan, Ijen. Sasaran dan Kelompok KKN 25 UMD UNEJ menjelaskan kepada pemilik toko selera latar belakang pembuatan produk yang telah dibuat dan tujuan pemasaran yang ingin dimulai pada toko tersebut. Sasaran juga memberikan tester untuk pemilik toko agar dapat mengetahui rasa 2 dari 3 produk KKN 25, yaitu Teh Dakota dan SayurpriseMie.Â
Seluruh produk yang telah dibuat telah melewati proses produksi, packaging pertama hingga pemasaran dan menemukan distributor di satu tempat yaitu toko selera bersama sasaran, dimana kelompok KKN 25 mendapatkan beberapa evaluasi salah satunya dari packaging ataupun dari penulisan tanggal kadaluwarsa. Oleh sebab itu rencana yang harus sasaran dan kelompok KKN 25 lakukan untuk minggu selanjutnya adalah memperbaiki dalam packaging tersebut dan memperluas pemasaran dari produk-produk yang mereka miliki. Selanjutnya yang diharapkan dari proses program kerja KKN 25 UMD dapat mengetahui mitra atau target dari pasar yang sesuai dari setiap produk agar tingkat penjualan dapat meningkat, serta dorongan masyarakat akan pembuatan produk semakin menggebu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H