Situs Gedong, Peninggalan Sejarah Megalitikum di Dusun Kambangan Petungkriyono

Situs Gedong merupakan salah satu situs religi dan sejarah yang terletak di Dusun Kambangan Desa Tlogo pakis Kecamatan Petungkriyono Pekalongan. Untuk bisa memasuki kawasan Situs Gedong kita harus bersama Juru Kunci, karena situs ini dipercaya keramat dan sangat kental akan sejarah. Berada di atas lahan kurang lebih setengah hektare, di dalam Situs Gedong masih ada bebarapa benda yang diyakini kesakralannya. 

Sebelum masuk, juru kunci akan memberikan 'uluk salam' atau membuka situs tersebut (dalam hal kemistikan). Begitu masuk, kita akan dipersilahkan singgah di Gubug (langsung gambar gubug) 

Gubug ini digunakan sebagai tempat meeting atau berbincang. Bahkan untuk seseorang yang mempunyai keinginan atau hajat bisa 'nyepi' di gubug tersebut yang sudah dilengkapi dengan kursi dan meja persegi dari kayu yang ukurannya lumayan besar. Disitu juga terdapat bilik untuk tidur. 

Dokpri

Setelah selesai berbincang dan menyampaikan maksud tujuan, selanjutnya kita akan di bawa ketempat pertama yaitu Batu Lumpang (gambar, lalu bawahnya penjelasan) 

Batu lumpang ini terisi air rekomoyo atau air kehidupan. Dimana air ini bukan buatan atau diisi oleh manusia, sehingga meskipun seringkali diambil air itu akan terisi lagi dengan sendirinya. Karena kesakralannya, banyak orang yang tanpa ijin juru kunci mengambil air tersebut. Oleh karena itu sekarang di sekitar Batu lumpang tersebut di pagar bambu. 

Beranjak ke tempat berikutnya ialah Batu Meja. Dimana tempat ini dulu merupakan tempat bertapa Ganesha dan Mbakyu Mas. Namun sayang, karena keserakahan manusia arca ini dicuri hingga yang tersisa tinggal Batu Meja. 

Dari namanya sendiri Gedong yang berarti gedung atau gudang segala macam ilmu. Di sini juga terdapat Padepokan. Padepokan inilah tempat mencari ilmu para wali. Padepokan ini dinamakan pesantren Karang Kembang, sehingga dusun pada situs ini dinamakan Kambangan. Pada tempat yang disebut padepokan ini terdapat batu kursi yang digunakan untuk bertapa. 

Saat melanjutkan perjalanan menuju tempat terakhir, kita disuguhi pemandangan Sungai yang sangat indah yang keberadaannya di tengah situ ini. (Gambar) 

Sungai ini dinamakan Sungai Larangan. Dimana berangkat dari makna 'larangan' itu sendiri adalah terlarang. Sehingga semua orang yang berkunjung dilarang mengotori Sungai tersebut.