Mohon tunggu...
Maddie Depal Suyadi
Maddie Depal Suyadi Mohon Tunggu... -

hanya orang biasa, yang belajar ngeblog dan berbagi. Salam ceria... Weblog : http://www.depal.info || pembuat video tutorial edit foto bertema surealis & abstrak di http://youtube.com/depalpiss7 ;)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perkenalkan Namaku Lebay

14 September 2010   22:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perkenalkan namaku Lebay, tubuhku terbuat dari debu kerikil arcopodo yang di dalamnya mengalir darah semangat sangga buana, ototku terbentuk dari baja keberanian gajahmungkur dan hatiku tercipta dari bongkahan jiwa abadi surya kencana. Telah kususuri jalan tapak penuh liku, duri dan nanah untuk kesekian kalinya. Jalan yang sarat akan peperangan nestapa pilu, dimana raja kepalsuan menjadi pemenangnya. Pagi ini ku temui pengemis. Ku kepalkan ditangannya segenggam emas dua puluh empat karat. Ku modali para perampok itu senjata api untuk menembak kemaluannya sendiri. Ku nikahi seribu bidadari papa penuh penyakit dunia. Ketika mereka merengak dalam dekapan tali di leher, terkait di dahan pohon adenium raksasa. Untuk menyelesaikan penderitaan. Tidak… tidak… tidak… tidak hanya itu prestasiku yang membanggakan. Aku adalah pahlawan bagi para koruptor sejati, karena buku suci yang ku tulis untuk mereka. Buku itu sangat dasyat, meraih predikat best seller dan telah di terjemahkan ke segala bahasa. Hasil tapa brataku di kerlap-kerlip lampu disko. Ku beri judul “Tutorial Gemerlap Kenikmatan”. Ha.. ha.. ha.. ha!!!, Aku Lebay –kematian bahkan neraka tidak bisa mengakhiriku. Karena itu hanya mainan pusaka bagi para agen surga, munafik, penakut. Untuk di tanamkan ke hati dan pikiran si dungu, sebagai balasan dari nirwana. Namun, sungguh sayang. Semua itu hanya tinggal kenangan sekarang. Selayaknya album foto kuno penuh noda dan blur. Sebentar lagi "kepalaku akan ku penggal dan kepersembahkan di atas altar keadilan dan kekosongan sejati". Dan sementara itu, pagi akan terus bergulir mengelinding. Melahirkan lebay-lebay baru, yang di setiap akhir perjalanannya akan "memenggal kepalanya sendiri". Rempoa, 6 Agustus 2010 Posting Asli dar My BLOG : http://bonkcrexs.web.id/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun