Mohon tunggu...
Fransiscus Deo Putra Saiming
Fransiscus Deo Putra Saiming Mohon Tunggu... Guru - Guru

No komen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bloom Taxonomi

22 Oktober 2021   21:45 Diperbarui: 22 Oktober 2021   22:00 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap orang pasti pernah menemui suatu masalah atau hambatan dalam pekerjaannya, sebagai seorang pendidik pasti memiliki tugas yang sudah menjadi rutinitas setiap harinya untuk dilakukan yaitu mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. 

Sebelum melakukan pembelajaran seorang guru harus melaksanakan tugasnyanyaitu membuat perencanaan pembelajaranatau biasa kita kenal dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Ketika seorang guru mengalami masalah dalam pekerjaannya maka ada baiknya bila guru tersebut memahami kembali tentang Taksonomi Bloom. Penyusunan sebuah rancangan pembelajaran dibutuhkan kemampuan seorang guru untuk dapat memahami Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom sendiri merupakan struktur hirarki dalam mengidentifikasikan kemampuan mulai dari tingkat yang paling rendah hingga tertinggi.

Membahas tentang sejarah Taksonomi Bloom, taksonomi merupakan dua kata yag berasal dari Yunani yaitu tassein ang berarti mengksifikasikan dan nomos yang berarti aturan. Seorang psikolog bidang pendidikan bernama Benjamin Samuel Bloom yang lahir di Lansford, Pennsylvania pada tanggal 21 Februari 1913, beliau melakukan sebuah penelitian dan mengembangkan kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran. 

Bloom meraih gelar doktor di bidang pendidikan dari The University of Chicago. Beliau dikenal sebagai seorang konsultan dan juga aktivis internasional yang mampu membuat perubahan besar dalam system pendidikan di India. Bloom mendirikan sebuah asosiasi yaitu the International Association for the Evaluation of Educational Achievement yang mengembangkan sebuah program yang terdapat di University of Chicago yaitu the Measurement, Evaluatiom, and Statustical Analysis (MESA). Bloom meninggal pada 13 September 1999, saat itu ia tengah menjabat sebagau Chairman of Research and Development Committes of the College Entrance Examination Board dan The President of the American Educationa; Research Association.

Pada awal tahun 1950-an diadakan sebuah konferensi lanjutan dari konferensi yang sudah pernah diselenggarakan pada tahun 1948 oleh Asosiasi Psikolog Amerika dan konferensi inilah yang menjadi awal mula terciptanya sebuah taksonomi. Ketika itu Bloom dan koleganya mengemukakan pendapat tentang evaluasi yang diberikan guru di sekolah persentase terbesar memuat soal yang hanya meminta siswa untuk menyampaikan hasil hafalan mereka saja tanpa memahami maksudnya. 

Bloom berpendapat bahwa kemampuan menghafal sebenarnya merupakan kemampuan terendah dalam proses berpikir (thinking behaviors) dan masih banyak level yang lebih tinggi yang seharusnya dapat dicapai oleh siswa supaya proses pembelajaran dapat memperoleh hasil yang maksimal tentunya siswa yang mumpuni di bidangnya.

Terdapat 3 ranah kemampuan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Ranah kognitif terdapat 6 level yaitu, pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesa, dan evaluasi.

Ranah afektif (sikap) terdapat penerimaan, responsif, nilai yang dianut, organisasi, dan karakterisasi.

Ranah psikomotorik (keterampilan motorik dan fisik), kategorinya persepsi, kesiapan, reaksi, mekanisme, gerakan kompleks, adaptasi, dan kreatifitas.

Pada tahun 1994, Lorin Anderson yaitu seorang murid Bloom melakukan melakukan revisi sesuai dengana perkembangan zaman. Revisi tersebut adalah kata benda menjadi kata kerja dan perubahan pada level ke 5 dan 6 yaitu :

Level 1 : mengingat

Level 2 : memahami

Level 3 : aplikasi

Level 4 : analisis

Level 5 : evaluasi

Level 6 : mencipta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun