Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Problem Solving Skills (1)

26 April 2022   08:25 Diperbarui: 26 April 2022   08:26 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Keterampilan memecahkan masalah (problem solving skills) tak pelak merupakan salah satu kompetensi paling dibutuhkan di masa mendatang. Dalam dunia yang cepat berubah dan sukar diprediksi, manusia dituntut untuk dapat beradaptasi kemudian memecahkan masalah demi masalah yang merundungnya. 

Untuk itu pertama-tama ia harus mengubah perspektif (cara pandang) agar dapat mengatasi masalah itu secara positif. Kemudian dibutuhkan berbagai kompetensi lain guna mendukung pemecahan masalah dimaksud: kreativitas, keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi dan bekerja sama dalam tim.

Dalam Perang Khandaq (5 Hijriah, 627 Masehi), Muhammad shallallahu alaihi wasallam telah menunjukkan keterampilan semacam itu. Madinah adalah kota pemerintahan Islam yang baru berdiri. Posisinya masih rawan agresi.

Luka kekalahan di Perang Uhud masih belum sembuh sempurna. Kabilah-kabilah Arab musyrikin di Makkah bersama kaum yahudi dan suku-suku badui sudah bermufakat menyerang Madinah secara serempak. Dan di dalam kota Madinah sendiri terdapat komunitas-komunitas yahudi dan kaum hipokrit yang setiap saat bisa berkhianat.

Rasul Allah yang berpikiran terbuka mengajak para sahabatnya bermusyawarah. Dari hitung-hitungan jumlah personel perbandingan jumlah pasukan jelas tidak imbang (muslimin 3.000, musyrikin 10.000). Kemudian, tidak mungkin pula mengungsikan orang-orang lemah (kaum lanjut usia, wanita dan anak-anak) ke luar Madinah. Kaum muslimin harus memiliki strategi pertahanan yang bisa diandalkan, sebab sudah pasti strategi perang frontal bukanlah pilihan yang tepat.

Salman Al-Farisi, orang Persia mantan penganut majusi yang masuk Islam, mengusulkan agar kaum muslim menggali parit yang mengelilingi kota Madinah. Parit itu harus cukup dalam sehingga pasukan musyrikin yang nekat menerobos bakal terjerembab ke dalam parit. Taktik penggalian parit ini lazim dilakukan dalam peperangan orang Persia sebagaimana yang diamati Salman.

Rasul Allah menerima usulan Salman itu dan mulai bekerja keras bersama para sahabat yang lain menggali parit. Tiap sepuluh orang ditugasi menggali parit sepanjang 40 hasta.

Dalam proses penggalian itu tak jarang mereka harus menahan lapar karena kelangkaan bahan makanan saat itu. Selaku pemimpin, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tidak hanya berdiam diri memerintah, akan tetapi turun tangan langsung bersama para sahabat: mencangkul dan memecah bebatuan yang keras.

Akhirnya terbangun parit (trench) sepanjang 5,5 km, lebar 4,62 meter dan kedalaman 3,2 meter.

Pasukan sekutu musyrikin tiba di Madinah dan menghadapi teknik pertahanan yang belum pernah dikenal sebelumnya di kalangan bangsa Arab. Para musyrikin itu hanya bisa berputar-putar di dekat parit sambil merasa geram. Sementara kaum muslimin terus menerus mengawasi pergerakan mereka dan sesekali menembaki mereka dengan anak panah.

Madinah kini dalam keadaan terkepung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun