Oleh Denny JA
Pagi itu, saya duduk sendiri di ruang kerja. Di luar, lalu lintas Jakarta menderu seperti biasa. Tapi di dalam diri, ada keheningan yang tak biasa.
Sebuah surat resmi baru saja saya terima: keputusan mengangkat saya sebagai Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi, merangkap Komisaris Independen.
Saya memilih diam. Duduk. Memandang keluar jendela.
Lalu, saya teringat kalimat ibu saya. Dulu, setiap malam sebelum tidur, ia sering membisikkan pelan:
"Kau harus kuat dulu sebelum menerima jabatan apa pun. Karena semua pencapaian akan sirna jika namamu tak harum."
Kalimat itu mengapung kembali. Di tengah hiruk pikuk dunia yang sering gaduh oleh ambisi dan ego, ia terdengar begitu jernih.
Saya tahu, ini bukan sekadar jabatan. Ini adalah ujian tentang niat. Dan saya memilih menjawabnya bukan dengan sorak, tapi dengan hormat dan hening.
-000-
Maka tiga hal ini memperkuat langkah saya menerima dengan sepenuh hati tanggung jawab sebagai Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi.