Mohon tunggu...
Octavitriadi
Octavitriadi Mohon Tunggu... Tukang Ketik -

Tetap tukang ketik surat di sebuah kantor, bergabung di Kompasiana untuk menunjukkan eksistensi "Aku ngomPasiana maka Aku masih ada."\r\nSuami yang hingga saat ini memiliki seorang istri dan dua orang putri yang sama-sama manis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ironi, Kota dengan Taman Terbaik se- Asia Sekaligus Kebun Binatang Terkejam se- Dunia

9 Januari 2014   23:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389283125183582547

Kota Surabaya, pada November 2013 lalu patut berbangga karena mendapatkan penghargaan dari  Persatuan Bangsa-Bangsa sebagai " The 2013 Asian Townscape Sector Award", yang diberikan karena penataan taman kota yang begitu indah dan manusiawi. Taman Bungkul sebagai salah satu ikon kota Surabaya memang patut disebut sebagai Taman Kota terbaik se- Asia Tahun 2013 dan ini semua karena peran serta masyarakat dan pemerintah Kota Surabaya yang bekerja keras mewujudkan sebuah kota yang ramah terhadap penduduknya. Tentu juga kiprah Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang terkenal berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas dan  amanah yang diembannya tidak dapat dikesampingkan pula. Tetapi ironi sekali, sebuah situs berita Inggris "Daily Mail" baru baru ini menobatkan Kebun Binatang Surabaya sebagai Kebun Binatang Terkejam se- Dunia. Tetapi mungkin masyarakat Surabaya tak perlu khawatir, toh  gelar ini "hanya" dari sebuah situs berita, bukan dari lembaga bergengsi seperti PBB. Sehingga tak perlu ditanggapi, karena gelar yang paling resmi dan bergengsi adalah gelar sebagai pemilik taman kota terbaik se- Asia tahun 2013 dari  PBB.TETAPI BENARKAH TAK PERLU DITANGGAPI ? Bukan tanpa alasan situs berita tersebut memberikan gelarkota Surabaya sebagai pemilik Kebun Binatang Terkejam se-Dunia, karena memang bernama Kebun Binatang  Surabaya (KBS). kecuali kalau namanya Kebun Binatang Malang atau Kebun Binatang Sidoarjo, lain lagi ceritanya. Tetapi bukan itu saja alasannya, jumlah koleksi binatang yang mati mengenaskan selama tahun 2013 saja ada 6 ekor yang mati, dan yang mengejutkan pada minggu awal tahun 2014 sudah bertambah lagi 2 koleksi KBS  yang mati mengenaskan, salah satunya yang paling menghebohkan adalah kematian seekor singa Afrika karenaterjerat tali baja. [caption id="attachment_289280" align="aligncenter" width="600" caption="Michael, singa Afrika koleksi KBS yang tewas terjerat sling baja. FOTO: Frederik Tarigan/JAWA POS"][/caption] Kematian mengenaskan koleksi KBS semakin menguatkan alasan situs berita tersebut menyematkan KBS sebagai Kebun Binatang Terkejam se- Dunia. Saat awal penyematan sebagai Kebun Binatang Terkejam Se- Dunia pada akhir Desember 2013 , para pejabat yang diserahi pengelolaan KBS sibuk menyanggah pemberitaan tersebut dengan beralasan bahwa kematian hewan hewan tersebut dikarenakan usia hewan tersebut memang sudah uzur jadi memang sudah waktunya. Tetapi awal Januari 2014, fakta berbicara lain, terutama kematian sang raja hutan yang terjerat tali baja yang berada di dalam kandang.  Kabar terbaru polisi sudah turun tangan menangani masalah ini meski Tempat Kejadian Perkara  sudah berantakan. Kebun Binatang  Surabaya Sarat Konflik Kepentingan Pernah menjadi Kebun Bintang terlengkap se-Asia Tenggara, Kebun Binatang Surabaya yang pertama kali didirikan pada tanggal 31 Agustus 1916  dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer (http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Binatang_Surabaya), dan sekarang berlokasi di atas tanah seluas kurang lebih 15 hektar di kawasan Darmo adalah salah satu tempat kesayangan warga kota Surabaya dan sebagian besar penduduk Jawa Timur.  Lihat saja kunjungan wisatawan saat hari libur yang mencapai puluhan ribu. Semua warga kota Surabaya dan kota kota lain di Jawa Timur, masa kecilnya sebagian besar sudah pernah mengunjungi KBS, bahkan saya pernah memiliki sebuah foto buram milik kakek saat berfoto di KBS pada tahun 1930 an, juga foto saya tahun 1980 an, serta anak saya pada tahun 2010 lalu. Di saat itu,  selain mendapatkan pendidikan tentang berbagai jenis binatang yang ada dunia(pernah menjadi Kebun Binatang Terlengkap se- Asia Tenggara) KBS masa lalu adalah oase bagi warga kota Surabaya seperti Central Park bagi warga New York, Amerika Serikat. Karena minimnya fasilitas taman kota saat itu sehingga KBS bagai hutan kota tempat melepas kepenatan dari bisingnya polusi kota. Letak KBS sendiri saat ini sangat strategis, berada tepat di pintu masuk pusat kota Surabaya dan dekat dengan pusat terminal angkutan kota "Joyoboyo" serta stasiun kereta api "Wonokromo", menjadikan kawasanKBS menjadi magnet bagi para pengembang properti kawasan bisnis dan perdagangan. Karena itu meski konflik kepengurusan sebenarnya sudah ada sejak awal berdirinya KBS tahun 1916, tetapi konflik kepentingan hingga mengakibatkan meningkatnya kematian jumlah koleksi hewan KBS hanya terjadi pada tahun 2010 (dijuluki Jakarta Post sebagai Kebun Binatang Surabaya Maut) hingga saat ini Januari 2014. Pernah ada wacana untuk memindahkan KBS ke kawasan Surabaya Barat dengan alasan lokasi KBS saat ini sudah tidak sesuai lagi peruntukannya sebagai kawasan konservasi binatang, dikarenakan lokasi sekarang sudah sangat bising dan polutif dan sudah tidak mampu lagi menampung koleksi hewannya. Wacana ini dilontarkan berbagai pihak yang mengaku akademisi dan pakar di bidangnya, entah apa maksudnya. Padahal berkaca dari beberapa kota besar di Dunia yang memiliki kebun binatang di tengah kota, hal itu bukan hambatan. Tinggal bagaimana manajemen Kebun Binatang tersebut  tetap menjaga dan menambah kelengkapan koleksi hewan serta menyeimbangkan jumlahnya dengan kapasitas muat kandang. Semoga saja  ribut ribut konflik kepentingan pengurus KBS hingga menyebabkan lalainya pengurusan hewan dan wacana pemindahan lokasi KBS   bukan berdasar kepentingan bisnis semata. Dan semoga pemerintah Kota Surabaya lebih bijak menanggapi gelar sebagai kota pemilik Kebun Binatang Terkejam se- Dunia, alih alih menyanggah alangkah baiknya bila mengevaluasi dan segera memperbaiki salah satu ikon kota Surabaya paling favorit (patung Sura dan Buaya di depan KBS sebagai salah satu tempat foto paling favorit bagi wisatawan dengan latar nama KBS), sehingga kelakSurabaya bukan hanya sebagai pemilik gelar Taman Terbaik se- Asia tetapi satu-satunya kota besar di dunia yang memiliki Hutan Tengah Kota Terbaik, Taman Terbaik, dan Kebun Binatang Terlengkap dan Terbaik di Tengah Kota. Dan saya rasa bukan mimpi bagi warga kota Surabaya. Siapa Dalang Konflik Kebun Binatang Kota Surabaya ? Gampang saja menebak siapa dalang dibalik konflik dan kejadian kejadian mengenaskan di Kebun Binatang Surabaya selama ini, tunggu saja hingga Kebun Binatang Surabaya beralih peruntukannya menjadi kawasan bisnis dan perdagangan maka pemilik baru dan orang-orang yang selama ini mewacanakan perubahan peruntukan lokasi KBS  saat ini, itulah dalangnya.Gitu Aja Kok Repot.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun