Pendahuluan
Belakangan ini dunia industri berkembang dengan cepat akibat globalisasi dan digitalisasi.Ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan, serta ditemukan teknologi-teknologi canggih dalam bidang produksi yang pada gilirannya akan mampu untuk menghasilkan produk-produk yang mempunyai kualitas lebih baik dari sebelumnya..
Perkembangan dunia industri ini menyebabkan suatu perdagangan dan bisnis menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling jelas terlihat adalah timbulnya persaingan bisnis yang semakin tajam. Hal ini ditandai dengan berdirinya usaha-usaha baru seperti yang bergerak dibidang penyediaan pangan. Selain timbulnya persaingan bisnis yang tinggi, pola pikir dan perilaku masyarakat juga mengalami kemajuan di masa pandemi COVID-19 ini.
Harus diakui, pandemi Covid-19 berdampak besar pada bisnis, baik bisnis skala kecil, menengah, dan besar. Beberapa dampaknya mulai dari penutupan kantor, outlet, pabrik hingga pemutusan hubungan kerja. Plt Direktur Utama PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) Roby Roediyanto mengatakan, dampak tersebut akan lebih terasa bagi usaha yang belum melakukan transformasi digital. “Sebab, berbagai kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan membuat operasional bisnis harus ikut menyesuaikan. Ini dilakukan untuk menjaga produktivitas kinerja tetap optimal dan melindungi kesehatan pekerja dari paparan Covid-19,” jelas Roby (Kompas, 18 Oktober 2020).
Penciptaan produk baru sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan industri di tengah kondisi krisis pandemi Covid-19 seperti saat ini, yang mana telah melemahkan daya beli konsumen dan perekonomian di semua sektor.
Terlebih untuk Indonesia tengah beranjak menuju tahap pemulihan pasca-Covid 19, agar usaha tetap survive dan menjadi besar di masa new normal, ada beberapa strategi khusus yang harus dilakukan para pelaku usaha salah satunya dengan melakukan penciptaan produk baru.
Penciptaan produk baru bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi, maupun menawarkan produk baru yang lebih baik bagi lingkungan dan konsumen. Sehingga produk ini dapat diterima oleh konsumen dan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, penciptaan produk baru sangat diperlukan demi keberanglangsungan usaha tentunya agar bisnis menjadi besar dan tetap survive di masa new normal, serta mengikuti trend perkembangan jaman sehingga para konsumen tak bosan dengan produk bisnis yang ditawarkan
Penulisan artikel ini bertujuan untuk 1). Mendapatkan gambaran mengenai Penciptaan Produk Baru; 2). Mengetahui proses penciptaan produk baru; 3). Mengetahui dan menjelaskan pengaruh penciptaan produk baru terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan di era pandemi
Pembahasan
Pengertian Produk
Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan barang dan jasa. Produk menurut Philip Kotler adalah: “segala sesuatu yangditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan”(1997:52).
Basu Swastha dan Irawan, menyatakan bahwa produk adalah:”suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan” (1990:165).
Fandy Tjiptono mengartikan produk sebagai: “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan” (1999:95).
Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide. Secara lebih rinci, konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label, harga, kualitas, pelayanan dan jaminan.
Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.[1] Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya".[2] Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk" merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything produced").[3] Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi ("thing or things produced"). Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith.[4]
Dalam penggunaan yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.
Menurut Kotler & Keller (2009, p.4) produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi dan ide.
Klasifikasi Produk
- Produk konsumen
Produk Konsumen ialah produk yang langsung digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
- Produk industry
Produk industri adalah produk yang digunakan untuk memproduksi barang lain atau dijadikan sebagai alat usaha.
Sifat Dalam Pembentukan Suatu Produk
- Produk inovatif
Produk ini adalah produk yang benar-benar baru diciptakan/dibuat jadi produk ini belum pernah dipasarkan sebelumnya
- Produk imitasi
- Produk ini adalah produk baru bagi perusahaannya akan tetapi produk tersebut sudah ada sebelumnya dipasarkan
- Produk pengganti
Produk ini adalah produk yang berasal dari produk yang sudah dipasarkan sebelumnya tetapi diperbarui
- Kriteria Penciptaan Produk
- Harus seimbang antara permintaan pasar dengan produk yang sesuai dengan lingkungan dan standar sosial serta memenuhi standar yang telah dibuat oleh pemerintah.
- Produk harus cocok dengan keuangan pasar atau daya beli
- Produk tidak boleh memiliki persoalan hokum
- Pencitraan produk harus dilakukan dengan baik
Penciptaan Produk Baru
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan, dalam perjalanannya tentunya mengalami tahapan seperti yang sesuai siklus hidupnya, sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk maupun desain produk perlu secara terus menerus diperbaharui
- Keadaan yang memberikan peluang munculnya produk baru diantaranya adalah:
- 1.Pemahaman Konsumen
- 2.Perubahan Ekonomi
- 3.Perubahan Sosiologis dan demografis
- 4.Perubahan Teknologi
- 5.Perubahan Politik/Peraturan
- 6.Perubahan yang lain seperti:
- a.Praktek di pasar
- b.Standar profesi
- c.Supplier
- d.Distributor
Proses Transformasi Penciptaan Produk Baru
- Proses ini dikenal sebagai "proses transformasi". Jika nilai dari yang dibayar pelanggan untuk output lebih dari biaya input, maka bisnis dapat dikatakan memiliki "nilai tambah".Jadi, dalam ringkasan, proses transformasi adalah tentang menambahkan nilai.Itu terdengar sangat teoritis. Jadi, bisa dilihat beberapa contoh praktis dari apa yang terlibat dalam proses transformasi.
- Dalam rangka membuat produk dan memberikan layanan, bisnis memerlukan sumberdaya/ masukan. Buku teks sering merujuk ini sebagai "faktor produksi", seperti: Buruh - waktu dan upaya orang yang terlibat dalam bisnis: karyawan, pemasok dll, Tanah - menganggap ini sebagai sumber daya alam yang digunakan oleh bisnis - tanah yang sebenarnya misalnya, energi, dan sumber daya alam lainnya, Modal - modal mencakup aset fisik seperti mesin, transportasi komputer, yang digunakan selama produksi.Modal juga dapat meliputi keuangan - investasi yang diperlukan dalam rangka untuk kegiatan bisnis berlangsung, Perusahaan - perusahaan adalah kewirausahaan "peri-debu" yang membawa bersama-sama atau mengatur input lainnya. Pengusaha mengambil keputusan tentang berapa banyak modal, jenis dll tenaga kerja dan bagaimana dan kapan mereka dibutuhkan dalam bisnis.
- Output adalah hasil dari kegiatan usaha yang tercermin dalam produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan. Hal ini sangat berguna untuk memikirkan cara-cara dimana kegiatan usaha sejenis dapat dikelompokkan berdasarkan pada output. Bisnis tradisional dikategorikan berdasarkan output dari proses transformasi ke dalam tiga kelompok: Sektor Primer, Ekstraksi sumber daya alam (misalnya minyak, gas) dan kegiatan pertanian, Sekunder, Produksi barang jadi dan komponen (misalnya TV layar datar, komputer chip memori, game konsol, peralatan industri, kendaraan bermotor. Sektor sekunder juga sering disebut sebagai "sektor manufaktur". Tersier, Menyediakan layanan dari beberapa jenis. Misalnya kesehatan, perjalanan, hukum, keuangan, bangunan, keamanan.
Berikut tabel proses transformasi :
Dan selanjutnya berupa contoh proses transformasi dan penjelasannya :
1. Produk barang makanan yakni “POTATO WEDGES”
2. Proses Transformasinya yaitu :
a. Input yang digunakan :
1) Sumber Daya Manusia
- Saya
- Kakak
2) Modal
- Rp. 500.000
3) Material/Bahan
- Kentang - Susu cair
- Telur - Tepung terigu
- Garam - Merica
- Bubuk kaldu - Bubuk paprika
- Bubuk bawang putih - Parsley kering
- Minyak Kelapa - Saus Tomat
- Mayones
4) Mesin/Peralatan
- Kompor
- Wajan
- Spatula, sendok, serok dan penjepit
- Pisau
- Talenan
- Wadah Adonan dan piring
5) Metode
- Langsung dengan menggoreng bahan yang telah diproses.
6) Pasar
- Kekuatan penawaran dan permintaan tinggi di lingkungan.
7) Informasi
- Informasi dari masyarakat.
b. Proses transformasi sebuah produk bisa dihasilkan :
1) Potong kentang memanjang dengan tebal 5mm atau secukupnya.
2) Campurkan telur dan susu ke dalam wadah dan aduk hingga rata. Kemudian
sisihkan adonan kedalam wadah khusus.
3) Lalu campurkan tepung terigu, garam, merica, bubuk kaldu, bubuk paprika,
dan bubuk bawang putih. Sisihkan kedalam wadah yang berbeda.
4) Dan selanjutnya celupkan beberapa kentang ke dalam campuran susu dan
telur. Lalu masukkan ke dalam adonan tepung.
5) Panaskan minyak goreng. Menurut Deni sebaiknya perapiannya jangan terlalu
panas, gunakan api yang sedang. lalu goreng kentang hingga matang.
6) Setelah itu angkat, tunggu hingga minyak yang ada pada kentang kering.
7) Kemudian pindahkan kedalam wadah piring/kemasan.
8) Selanjutnya atur penyimpanannya agar enak dilihat.
9) Jika ingin dipercantik, taburi parsley kering agar menarik.
10) Langkah terakhir, masukan mayones dan sambal sebagai bahan tambahan
untuk memperkuat rasa.
11) Produk siap disajikan.
Pengaruh Penciptaan Produk Baru Terhadap Keuntungan Perusahaan
- Di masa pandemi covid-19 ini, banyak perusahaan yang gulung tikar akibat perusahaan tidak mengikuti globalisasi & digitalisasi perkembangan teknologi seperti menciptakan produk baru. Perusahaan perlu meningkatkan kinerja perusahaannya untuk dapat survive di era pandemi ini.
Penciptaan produk baru merupakan serangkain tindakan individu atau kelompok untuk menciptakan, membuat, memproduksi sesuatu yang baru dan dapat di tawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi dan ide dan lainnya.
- Cara untuk meningkatkan profitabilitas,perusahaan diantaranya yaitu memperbaiki kinerja perusahaan dengan menciptakan produk baru yang berkualitas agar dapat diterima oleh lingkungan dan masyarakat sehingga secara otomatis pendapatan perusahaan meningkat dan menghasilkan keuntungan yang besar.
- Dalam menciptaan produk baru, perusahaan hendaknya memperhatikan dalam pengelolaan produksi/operasi dari kualitas, efektivitas dan efisiensi produk.Karena dalam mengelola produk baru, perlu dipertimbangkan proses transformasi produk dan hal lainya yang berkaitan memproduksi sesuatu sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Simpulan
Berdasarkan uraian dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka simpulan pada artikel ini adalah :
- Didalam penciptaan produk baru, perusahaan perlu mengetahui secara detail tentang produk baru yang akan dibuat dengan memperhatikan hal-hal seperti siklus hidup produk sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk maupun desain produk perlu secara terus menerus diperbaharui serta mengetahui Keadaan yang memberikan peluang munculnya produk baru.
- Ada beberapa tahap dalam proses penciptaan produk baru yang ditandai dengan proses transformasi produk yaitu dimulai dengan masukan/input yang terdiri dari SDM, Modal, Material, Mesin, Methoda, Pasardan Informasi.Kemudian selanjutnya Proses yang terdiri dari proses dan transformasi atau perubahan input menjadi output. Dan yang terakhir yaitu Output/Keluaran yang menghasilkan barang ataupun jasa.
- Penciptaan produk baru yang berkualitas, efektif dan efisien sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dalam peningkatan profitabilitas perusahaan. Caranya yaitu dengan memperhatikan dalam pengelolaan produksi/operasi dari kualitas, efektivitas dan efisiensi produk.Karena dalam mengelola produk baru, perlu dipertimbangkan proses transformasi produk dan hal lainya yang berkaitan memproduksi sesuatu sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Daftar Pustaka
Ariani awahru, Dorothea (2017), Manajemen Operasi Produksi, Modul 1.Artikel.Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada
Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Empat. Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993.
Heizer, Jay dan Barry Render. (2015), Operations Management (Manajemen Operasi), ed.
11, Penerjemah: Dwi anoegrah wati S dan Indra Almahdy, Salemba empat, Jakarta.
Herjanto, E. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Keenam. Jakarta : PT.
Grasindo,2018.
Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin. 2014. Manajemen Produksi Modern, Operasi
Manufaktur dan Jasa, Buku Kesatu, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
T. Hani Handoko. 2014. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 5, Artikel
BPFE. Yogyakarta
http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Produk
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI