Mohon tunggu...
Denis Rikwanto
Denis Rikwanto Mohon Tunggu... Administrasi - menulis adalah kenikmatan

jangan menular, kecuali kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjemput Suka Cita Natal

12 November 2018   12:40 Diperbarui: 12 November 2018   12:44 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (pixabay)

Cerita seorang ibu, yang mengungkapkan keinginannya merayakan Natal bersama semua anak dan cucunya, setelah bertahun-tahun terpisah jarak perantauan.

***

Maria Supriyatno, duduk di kursi depan mobil yang dikendarai menantunya. Tangannya memegang brosur Perayaan Natal 2018 bersama jemaat salah satu gereja Katolik di Jakarta Timur.

"Apaan itu, Bu?" tanyaku.

"Ini, paket jalan ke Yerussalem de-el-el... bayarnya 40 juta," jawab Ibu mertuaku.

"Wah asyik, tapi bayarnya lumayan ya. Mahal," timpalku. Dan kami nyengir bersama.

"Iya. Ah, Ibu mah yang penting Natalan bareng anak cucu, kumpul semua udah seneng..." ungkap ibu mertuaku, sambil memasukkan brosur berwarna putih itu ke tas tangannya.

Enggak terasa, Natal tiba sebulan lagi. Perasaan baru kemarin, aku mengantar ibu mertua beribadah Misa. Aku sering menawarkan diri mengantar ibu mertua beribadah ke gereja, pada akhir pekan, atau saat aku tahu ada hari-hari besar umat Kristiani, seperti Paskah atau lainnya.

Buatku yang seorang Muslim, mengantar ibu mertua beribadah ke gereja kujadikan doa semoga dihitung pengabdian anak kepada orang tuanya.

Lagipula, aku tahu, beribadah di gereja jadi salah satu cara ibu mertuaku mengobati rindu pada anak cucunya, terutama yang tinggal di seberang lautan. Ibu mertuaku begitu khidmat saat mendoakan anak-anak dan cucunya di Jawa Timur, dan di Timor Leste, yang semuanya beragama Islam.

Begitulah agama mengajarkan agar kita menebar kebaikan, ngalap rahmat dan berkah, penuh cinta dan kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun