Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist

Geologist | Open Source Software Enthusiast | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"O": Kehidupan Terus Berputar

30 Maret 2020   08:26 Diperbarui: 31 Maret 2020   17:38 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tentang seekor monyet yang ingin menikah dengan kaisar dangdut"

"Buku humor?", begitu setidaknya yang terlintas dipikiran saat pertama kali melihat buku ini. Sampulnya sederhana, kalimat pengantarrya yang singkat dan bikin penasaran, ditambah judul yang hanya satu huruf. Ya, satu huruf: O. Setelah setahun melihatnya di tumpukan buku koleksi istri, kesempatan membaca baru datang saat ini.

Cerita diawali dengan kelihaian Entang Kosasih yang merebut (atau lebih tepatnya mencuri) sebuah revolver dari seorang polisi sial bernama Sobar. Entang Kosasih adalah seekor monyet gila yang terobsesi untuk berubah menjadi manusia seutuhnya seperti sang monyet legendaris Armo Gundul. O, seekor monyet betina kekasih Entang Kosasih agak khawatir, namun tetap percaya dengan apa yang diyakini sang pujaan hati. 

Kesan humor yang diharapkan rupanya ambyar hanya dalam beberapa halaman saja. Alurnya yang maju-mundur tidak karuan membawa pembaca menyimak kisah lucu, tragis, dan bahagia yang silih berganti dari banyak karakter. Keberagaman karakter mulai dari sepucuk senjata api, Manikmaya si tikus peramal, hingga Rohmat Nurjaman yang sakit hati karena ditinggal rabi makin membuat pembaca gregetan. Tak jarang, pembaca harus mengingat-ingat sampai mana kisah satu karakter ketika ia kembali muncul puluhan bahkan ratusan halaman selanjutnya.

Kesan gregetan inilah yang membuat O unik. Pembaca secara tidak langsung dipaksa untuk fokus memahami latar belakang si tokoh agar tetap memahami alur cerita secara keseluruhan. Eka Kurniawan mampu menyajikan gambaran tiap karakter dengan sederhana namun sangat baik sehingga semakin lama pembaca semakin menikmati alurnya. O si monyet betina yang kemudian berusaha untuk menjadi manusia seperti Entang Kosasih dan Betalumur sang pawang topeng monyet menjadi alur utama dan muara kisah masa lalu tiap karakter.

O mencoba menyampaikan beberapa hal yang patut kita renungkan sebagai manusia. Alur utama yang "berantakan" menggambarkan kehidupan yang terus menerus berputar. Yang sedih kelak akan bahagia, dan yang bahagia suatu hari akan bertemu sesuatu yang sedih, sebelum kembali bahagia.

Personifikasi pada karakter hewan juga cukup filosofis. Bagi saya pribadi, hal tersebut merepresentasikan betapa tipisnya batas antara perangai manusia dan hewan. Hewan bisa menjadi sangat manusiawi seperti Wulandari si anjing yang menyelamatkan istri Rudi Gudel, sebaliknya manusia bisa berperilaku kasar dan rakus layaknya hewan seperti Toni Bagong.

Informasi Buku

Judul: O

Penulis: Eka Kurniawan

Tahun Terbit: 2016 (Cetakan pertama)

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Dimensi: 21 cm x 14 cm x 3 cm

Tebal Halaman: 470 halaman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun