Tumpengan. Tradisi turun temurun yang masih terjaga sampai sekarang.
Tumpengan. Sebuah perayaan dengan menu nasi tumpeng beserta aneka lauk. Tumpeng sendiri merupakan nasi yang dibentuk menyerupai kerucut. Bisa berupa nasi putih atau nasi kuning.Â
Nasi tumpeng biasanya dihidangkan dalam acara-acara tertentu. Seperti pernikahan, ulang tahun, dan syukuran atas sebuah pencapaian. Biasanya keluarga dari suku Jawa yang masih memegang tradisi tersebut.Â
Saya yang terlahir dari keluarga Jawa merasakan benar bagaimana tradisi tumpengan dijaga betul oleh orang tua. Seingat saya, setiap ada anggota keluarga yang berulang tahun, ibu pasti masak nasi kuning.Â
Malamnya ketika makan bersama, ibu mengeluarkan nasi tumpeng lengkap dengan aneka lauk. Ada ayam goreng, perkedel, telur dadar yang diiiris tipis, abon, tempe oreg, serta irisan timun dan tomat sebagai pemanis.Â
Bapak yang memimpin doa. Usai berdoa, bapak memotong tumpeng bagian atas untuk kemudian diserahkan kepada yang berulang tahun. Disertai doa-doa kebaikan.
Setelah itu barulah kita boleh mengambil nasi tumpeng tersebut secara bergantian. Lalu makan bersama sambil bercerita tentang berbagai hal. Bapak memberi petuah tentang hidup dan masa depan.Â
Bapak dan ibu tidak menjelaskan secara rinci kenapa mesti ada tumpengan untuk merayakan sebuah momen.Yang pasti hal tersebut berlangsung terus-menerus. Juga pada saat kelulusan sekolah atau saat mendapatkan pekerjaan.Â
Saya menerimanya sebagai bagian dari rasa syukur kita atas sebuah pencapaian. Selain itu untuk menjaga kerukunan dan merawat kebersamaan.
Kenapa berupa tumpengan? Saya rasa karena sudah diwariskan turun temurun. Sehingga sudah menjadi kebiasaan. Ibu bilang, nenek juga melakukan hal yang sama pada ibu.Â