Hanya saja kalau usai makan di sana enggan beranjak pulang. Bale bambunya membuat kita ingin rebahan. Sejuknya udara di sana membuat mata mengantuk.
Jadi bagaimana? Tertarik mengunjungi sate maranggi yang mana nih? Ketiga tempat tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Yang pasti, jalan-jalan ke Purwakarta belum afdol kalau belum mencicipi sate maranggi. Bukan begitu? (EP)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!